DEPOK, KOMPAS.com - Sebutan "starling" kerap disematkan kepada pedagang kopi yang berkeliling di jalanan dengan mengendarai sepeda atau sepeda motor.
Starling merupakan singkatan dari "Starbucks", salah satu jaringan kedai kopi global, dan "keliling".
Di Depok, ada seorang polisi anggota Pembina Masyarakat Polsek Sukmajaya bernama Aipda Mohadi yang memodifikasi motornya menjadi starling.
Baca juga: 20 Tahun Kayuh Sepeda Kopi Starling di Jakarta, Malik Bisa Bangun Rumah di Pamekasan
Bukan hanya berkeliling menjajakan kopi, ia juga melakukan hal tersebut sebagai bentuk pendekatan kepada warga.
Hal ini merupakan representatif dari program Jumat Curhat yang digagas Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran.
"Saya punya pemikiran gimana caranya bisa lebih dekat dengan warga. Akhirnya saya bikin program 'Ngucur Mas' yang artinya 'Ngopi Curhat bersama Binmas'," kata Mohadi saat dijumpai di RT 006 RW 004, Jatimulya, Cilodong, Rabu (8/2/2023).
Berawal dari ide itu, Mohadi kemudian menyulap motor dinasnya menjadi kendaraan operasional untuk mendekati warga.
Baca juga: Klaim Pedagang Kopi Starling: Kami Hampir Ada 1.000 di Jakarta, Perantau dari Madura dan Tasikmalaya
Pada motor dinas itu, terdapat sebuah gerobak sebagai tempat menyimpan air panas hingga beberapa kopi saset.
Mohadi mengaku merogoh kocek pribadinya untuk memodifikasi motor tersebut setelah mendapat persetujuan dari sang istri.
"Iya, (modal) sendiri, enggak ada dari manapun. Saya memang niat sedekah, ikhlas, bukan nyari apa-apa," kata Mohadi.
"Sebelum bikin ini, saya nanya istri dulu gimana kalau saya bikin gerobak ditaruh di motor dinas, kemudian keliling ke masyarakat," sambung dia.
Dalam menjalankan program Ngucur Mas, Mohadi bisa menghabiskan kurang lebih 80 kopi saset untuk diseduhkan kepada para warga Jatimulya secara gratis.
"Kalau termos minimal empat kali isi ulang, dan kopi habis 80 bungkus. Tapi hari ini sendiri sudah habis 95 bungkus," ujar dia.
Dengan setiap gelas kopi yang disuguhkan, Mohadi mengaku dapat mendengarkan curhatan warga terkait keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di lingkungannya.
"Insya Allah sambil keliling ke warga, kita sambil ngopi sambil mendengarkan apa yang diutarakan warga," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.