Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buru 3 Dalang Penyelundupan Sabu dari India, Thailand, dan Malaysia

Kompas.com - 23/02/2023, 23:26 WIB
Ellyvon Pranita,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kasubdit I Narkotika Bareskrim Polri Kombes Jean Calvin Simanjuntak mengatakan, pihaknya akan melanjutkan penyelidikan terhadap sindikat pengedar narkotika sampai ke Thailand.

Penyelidikan tersebut merupakan tindak lanjut dari penangkapan tujuh pelaku dari dua kelompok internasional yang menyelundupkan sabu di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Tujuh pelaku tersebut terdiri dari lima warga negara Indonesia (WNI) dan dua warga negara India. Sebanyak 3.072 gram sabu diamankan.

Jean mengatakan, penyelidikan dilanjutkan karena dicurigai ada lebih banyak lagi barang terlarang yang siap diedarkan di Tanah Air.

"Faktanya terkait dengan jaringan ini, kami tidak membayangkan jumlah dan barang bukti jumlah 2 kg, tetapi masing-masing peran sindikat ini ternyata lebih luas," kata Jean di Kantor Bea dan Cukai Tipe C Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (23/2/2023).

Baca juga: Dua WN India Ditangkap Saat Coba Selundupkan 2kg Sabu Lewat Bandara Soekarno-Hatta

Tim gabungan mulanya menangkap dua WN India berinisial TS (30) dan GS (28) pada 20 Desember 2022.

Dari tangan GS dan TS, pihak berwajib menyita barang bukti sabu seberat 2.070 gram. Barang bukti itu awalnya akan diedarkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Kemudian, tim gabungan menangkap empat tersangka lainnya dalam sindikat yang sama.

Keempat pelaku berinisial HW (37), WNI asal Deli Serdang, Sumatera Utara, yang berperan sebagai penerima barang pertama, MW (24) asal Riau sebagai penerima barang kedua, serta DK (43) dan DI (33), pasangan suami istri asal Riau yang berperan sebagai pengendali sindikat pengedar narkotika tersebut.

Baca juga: Kronologi 2 WN India Selundupkan Narkoba, Sabu Disembunyikan di Turban

Kemudian, pria asal Aceh berinisial FR (24) ditangkap pada 4 Februari 2023. Dari tangan FR, disita narkotika jenis sabu seberat 1.002 gram.

FR yang merupakan sindikat lain pengedar narkotika membawa barang terlarang itu dari Malaysia menuju Jakarta.

Jean menambahkan, diduga kuat ada tiga orang di tiga negara yang terlibat dalam penyelundupan ini.

Satu orang mengendalikan peredaran narkotika dari India, satu orang di Thailand, dan satu orang lainnya di Malaysia.

Baca juga: Pria Asal Aceh Ditangkap karena Selundupkan Sabu dari Malaysia ke Jakarta

Ketiga orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dan diburu polisi itu berinisial S, A, dan X.

"Yang DPO (berinisial) S yang mengendalikan di India, warga negara India. DPO (berinisial) A mengendalikan di Malaysia tapi warga negara Indonesia, dan kemudian DPO (berinisial) X salah satu yang memberikan barang bukti di Thailand," jelas Jean.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Megapolitan
Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com