Lies menjelaskan, komitmen antara PT Transjakarta dengan Yayasan Suara Perempuan terbentuk lantaran kedua pihak memiliki kesamaan konsep untuk menyetop kasus pelecehan seksual.
Sebagai langkah inklusif, PT Transjakarta memastikan seluruh petugasnya siap menangani dan mengawasi demi memberikan rasa aman dan nyaman bagi perempuan pengguna bus.
"Kami terbuka saja any collaboration, apalagi ingin benar-benar menciptakan transjakarta yang aman, bisa memberikan terutama perlindungan agar terhindar dari kasus pelecehan seksual," jelas Lies.
Baca juga: Pelecehan Seksual Juga Perlu Dicegah di Mikrotrans, Ini Caranya Menurut Pengamat
Tak hanya menyiapkan petugas, PT Transjakarta juga memasang kamera CCTV di setiap unit busnya. Setidaknya ada tiga unit kamera CCTV di dalam setiap unit bus.
Lies yakin gerak-gerik pelaku pelecehan akan terpantau kamera CCTV yang dipasang di berbagai sudut unit bus.
Untuk mengatasi kasus peleceham yang marak ini, pengamat transportasi Darmaningtyas meminta PT Transjakarta menambah jumlah armada khusus untuk penumpang perempuan.
PT Transjakarta diketahui telah mengoperasikan sejumlah armada khusus perempuan.
Ia menyebutkan, bus khusus perempuan bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi penumpang perempuan.
"Transjakarta bisa menambah operasional (bus) transjakarta khusus perempuan seperti yang dioperasikan di Kalideres. Itu kan ada yang dari Kalideres untuk perempuan," ucap Darmaningtyas, Minggu.
Teranyar, PT Transjakarta memutuskan untuk menambah 15 bus khusus perempuan yang mulai beroperasi pada Senin (27/2/2023) ini di lima koridor, yakni Koridor 2 Pulo Gadung-Harmoni, Koridor 3 Kalideres-Pasar Baru, Koridor 9 Pinang ranti-Pluit, Koridor 13 Ciledug-Tendean, dan rute 5C PGC-Harmoni.
Pada Maret 2023, PT Transjakarta akan kembali menambah lima armada bus pink khusus perempuan.
“Transjakarta memperluas operasi bus pink agar dapat menjangkau lebih banyak penumpang wanita yang bermobilitas seorang diri," kata Apriastini dalam keterangan tertulis, Senin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.