Meski demikian, Endang sekeluarga akhirnya menjemput jasad Iriana pada Minggu siang.
Endang mengenang momen-momen terakhir saat ibu mertuanya masih hidup.
"Ibu saya jadi lebih ceria. Jadi lebih sering bercanda," ujar Endang.
Menurut Endang, tidak ada satu waktu yang menjadi momen spesial bersama dengan Iriana.
Sebab, ia menganggap setiap hari saat ia bertemu dengan ibu mertuanya adalah momen yang spesial.
Bagi Sulistiawati , ibunya tampak berbeda beberapa waktu sebelum menjadi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
"Ibu saya jadi lebih cantik. Makannya juga jadi lebih sering, padahal biasanya jarang makan," ungkap Sulistiawati.
Hanya terpisah tembok
Hadi (30), juga menjadi salah satu korban yang tewas dalam insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Maemunah (31), kakak ipar Hadi mengatakan, rumah adiknya itu hanya terpisah tembok dengan depo milik Pertamina yang terbakar.
Api yang berasal dari ledakan pipa bahan bakar minyak pun dengan cepat menyambar ke rumah Hadi.
"Hadi ngontrak di situ. (Jarak rumah dengan TKP) hanya berbataskan tembok. Antara tangki itu dekat (dengan rumah)," ujar Maemunah di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (4/3/2023) pagi.
Baca juga: Zona Aman di TBBM Plumpang Ditetapkan 50 Meter, Pakar Tata Kota: Tidak Cukup, Seharusnya 500 Meter
Maemunah menceritakan detik-detik saat ledakan Pertamina mengagetkan keluarga Hadi.
"Lagi tiduran, lagi nonton televisi, ada suara ledakan. Setelah itu pada keluar, lari," kata Maemunah.
Menurut dia, Hadi sempat lari menjauhi dari tempat ledakan, namun dia kembali ke rumahnya untuk mengambil sesuatu.
Saat ledakan kedua, Hadi tidak kembali. Dia terpisah dari keluarganya.
"Sudah lari, dia lari lagi ke dalam, ambil sesuatu. Jadi terpisah, tidak kembali lagi. Ledakan kedua dia kena," imbuh Maemunah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.