JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Forum Komunikasi Tanah Merah Bersatu (FKTMB), Mohamad Huda menegaskan bukan warga yang menyebabkan terjadinya Depo Pertamina Plumpang beberapa hari lalu.
"Yang menyebabkan kebakaran siapa? Kok yang disalahkan warga? Warga ini sudah kena musibah. Ibaratnya, sudah jatuh, lalu tertimpa tangga," kata Huda saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (9/3/2023).
Kemudian, Huda mempertanyakan di mana rasa kemanusiaan seseorang jika justru menyalahkan warga Kampung Tanah Merah atas peristiwa tersebut.
Oleh karena itu, Huda meminta pihak berwenang untuk mengaudit internal PT Pertamina (Persero) untuk mendalami penyebab terjadinya kebakaran.
Baca juga: Polda Metro: 24 Orang Diperiksa Terkait Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
"Kesalahannya saja di dalam kok. Warga sekarang itu cerdas kok, cerdas, enggak bisa dibodohi. Orang salahnya di Pertamina," tegas Huda.
Dalam kesempatan yang sama, Huda menekankan bahwa PT Pertamina (Persero) harus mempertanggungjawabkan peristiwa karena sudah merugikan masyarakat Kampung Tanah Merah.
Adapun pertanggungjawaban tersebut berupa ganti rugi PT Pertamina (Persero) atas semua hal yang terjadi.
"Jadi, tuntutan warga itu adalah mengembalikan, merehabilitasi rumah warga yang terbakar," ungkap Huda.
Huda mengatakan, warga Kampung Tanah Merah menuntut hal tersebut karena memikirkan nasib korban kebakaran yang saat ini masih berada di pengungsian.
"Maka kami akan bersurat, warga Tanah Merah terutama RW 09, akan bersurat ke Pertamina, meminta pertanggungjawaban secara konkret. Karena korban kasihan, mau sampai kapan di pengungsian?" kata Huda.
Baca juga: Forum Tanah Merah: Korban Meninggal Dikasih Rp 10 Juta, lalu Enggak Boleh Menuntut, Gila Namanya!
Kebakaran hebat di Depo Pertamina Plumpang di Jalan Tanah Merah Bawah Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam.
Api pertama muncul pada pukul 20.11 WIB, berasal dari ledakan pipa bahan bakar minyak (BBM) di area Depo.
Kepala Seksi (Kasie) Ops Damkar Jakarta Utara, Abdul Wahid menjelaskan bahwa berdasarkan informasi awal yang didapatkan, pipa yang dialiri oleh BBM tersebut meledak karena tersambar petir.
"Kalau info yang diterima itu kesamber petir," ujar Wahid saat dikonfirmasi, Jumat malam.
Setelah itu, api dengan cepat membesar karena dipicu banyaknya BBM di area Depo Pertamina.
Embusan angin yang kencang di lokasi kejadian lalu membuat api menyambar ke area sekitar hingga pemukiman warga.
Baca juga: 6 Hari Hilang, Ali Akhirnya Teridentifikasi sebagai Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Sebanyak 52 unit mobil pemadam dengan 260 petugas dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta dikerahkan ke lokasi kebakaran.
Kebakaran tersebut baru berhasil dipadamkan setelah petugas berjibaku memadamkan api selama lebih dari enam jam. Pemadaman dinyatakan selesai pada Sabtu dini hari pukul 02.19 WIB.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.