Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sulih Warti, Lansia di Koja yang Belasan Tahun Hidup di Rumah Penuh Sampah

Kompas.com - 05/04/2023, 19:25 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi salah satu rumah di Kompleks Deperla Blok H.10, RT 007/RW 14, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara yang ditinggali Sulih Warti (75) terlihat memprihatinkan.

Pasalnya, hampir 80 persen bagian rumah tersebut dipenuhi berbagai macam sampah, mulai dari kering hingga basah.

Sulih Warti yang merupakan anak ketujuh dari sepuluh bersaudara itu sudah tinggal di rumah tersebut tanpa aliran listrik dan air sejak belasan tahun terakhir.

"Dia (Sulih Warti) sudah lama tinggal di sini. Tepatnya saya lupa. Belasan tahun kayaknya ada," ungkap adik Sulih Warti, Sulih Tiyowati (66) saat berbincang dengan Kompas.com pada Rabu (5/4/2023).

Baca juga: Dianggap Tampung Sampah, Pedagang Thrift: Baju Bekas Impor Layak Pakai dan Masih Berkualitas

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sampah-sampah benar-benar memenuhi hampir seisi rumah.

Bahkan, pintu depan rumah tersebut juga sudah banyak tumpukan sampah.

Untuk memasukinya, Kompas.com harus merayap.

Setiba di ruangan utama, posisi badan harus menunduk agar tidak mengenai plafon rumah. Rasanya sangat sulit untuk memindahkan kaki karena pijakan tidak rata.

Tembok rumah dengan cat hijau tampak terkelupas.

Hawanya pun terasa sangat lembab karena ventilasi udara sangat minim di rumah ini.

Baca juga: Listrik Kembali Mengalir di Rumah Mewah Ibu Eny dan Tiko Setelah Belasan Tahun Tinggal dalam Kegelapan

Sampah-sampah yang ada di sana mulai dari gelas plastik, kaleng, beso bekas, perabotan rumah, styrofoam, kertas, kulkas, mejikom dan lain-lain.

Terkadang, di balik sampah-sampah tersebut, ada serangga seperti nyamuk, belatung, kelabang, hingga tikus.

Bahkan, ada satu pohon beringin besar yang tumbuh di salah satu ruangan. Pohon tersebut tembus ke atap rumah Sulih Warti.

Baca juga: Ada Remaja Tawuran Bawa Air Keras, Warga Koja Minta Polisi Rutin Patroli ke Wilayahnya Saat Jam Sahur

Sulih Tiyowati mengungkapkan, sampah-sampah tersebut Sulih Warti sendiri yang kumpulkan dan diambil dari lingkungan sekitar.

“Dia ambil sendiri sampahnya, dia kumpulkan. Karena, kalau dia ambil di sini (rumah saya), saya larang. Kalau ketahuan, saya larang,” ungkap Sulih Tiyowati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kunjungi Ponpes Al Quran Bani Syahid Depok Bareng Istri, AHY: Bukan untuk Kampanye

Kunjungi Ponpes Al Quran Bani Syahid Depok Bareng Istri, AHY: Bukan untuk Kampanye

Megapolitan
Istri yang Dibakar Suaminya Alami Luka Bakar 70 Persen

Istri yang Dibakar Suaminya Alami Luka Bakar 70 Persen

Megapolitan
Dinkes DKI Hitung Kebutuhan Suplemen dan Vitamin untuk KPPS Pemilu 2024

Dinkes DKI Hitung Kebutuhan Suplemen dan Vitamin untuk KPPS Pemilu 2024

Megapolitan
Cerita Penjual Ayam di Pasar Johor Baru 'Full Senyum' Dagangannya Diborong Mendag Zulhas

Cerita Penjual Ayam di Pasar Johor Baru "Full Senyum" Dagangannya Diborong Mendag Zulhas

Megapolitan
Ini Peran Tiga Buruh Pengeroyok Sopir Truk Saat Demo UMK di Cikarang...

Ini Peran Tiga Buruh Pengeroyok Sopir Truk Saat Demo UMK di Cikarang...

Megapolitan
JPU Sebut Pleidoi Fatia dalam Kasus 'Lord Luhut' Menunjukkan Keputusasaan

JPU Sebut Pleidoi Fatia dalam Kasus "Lord Luhut" Menunjukkan Keputusasaan

Megapolitan
Persiapan Pemilu 2024, Bawaslu DKI Keluhkan Fasilitas Kantor

Persiapan Pemilu 2024, Bawaslu DKI Keluhkan Fasilitas Kantor

Megapolitan
Nasib Nahas Bocah di Tangerang: Hanyut di Kali Angke Usai Terpeleset Saat Bermain, Jasadnya Ditemukan 3 Hari Kemudian

Nasib Nahas Bocah di Tangerang: Hanyut di Kali Angke Usai Terpeleset Saat Bermain, Jasadnya Ditemukan 3 Hari Kemudian

Megapolitan
Anak Diperkosa Ayah Kandung Belasan Kali hingga Hamil, P2TP2A Tangsel: Korban Trauma Ingat Bapaknya

Anak Diperkosa Ayah Kandung Belasan Kali hingga Hamil, P2TP2A Tangsel: Korban Trauma Ingat Bapaknya

Megapolitan
Jadi Tersangka, Tiga Buruh yang Keroyok Sopir Truk Terancam 5 Tahun Penjara

Jadi Tersangka, Tiga Buruh yang Keroyok Sopir Truk Terancam 5 Tahun Penjara

Megapolitan
Dinkes DKI Minta KPU Wajibkan Anggota KPPS Terdaftar Jadi Peserta BPJS Kesehatan

Dinkes DKI Minta KPU Wajibkan Anggota KPPS Terdaftar Jadi Peserta BPJS Kesehatan

Megapolitan
Jangan Lagi Ada Korban di Pemilu 2024, Eks Petugas KPPS: Masa Pemerintah Enggak Berkaca?

Jangan Lagi Ada Korban di Pemilu 2024, Eks Petugas KPPS: Masa Pemerintah Enggak Berkaca?

Megapolitan
Harga Cabai Tembus Rp 120.000 di Jakarta, Mendag Zulhas Minta Pemda Subsidi Ongkos Angkut

Harga Cabai Tembus Rp 120.000 di Jakarta, Mendag Zulhas Minta Pemda Subsidi Ongkos Angkut

Megapolitan
Suami di Jaksel Bakar Istrinya Usai Lihat Korban 'Chatting' dengan Pria Lain

Suami di Jaksel Bakar Istrinya Usai Lihat Korban "Chatting" dengan Pria Lain

Megapolitan
Dinkes DKI Siap Fasilitasi 'Medical Check Up' KPPS Pemilu 2024

Dinkes DKI Siap Fasilitasi "Medical Check Up" KPPS Pemilu 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com