Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini Ditutup KAI, Begini Penampakan Pelintasan Liar Tempat AKBP Buddy Diduga Bunuh Diri

Kompas.com - 15/05/2023, 16:27 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satuan (Kasat) Narkoba Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar (AKBP) Buddy Alfrits Towoliu tewas tertabrak kereta pada Sabtu (29/4/2023) lalu.

Ia diduga bunuh diri di rel kereta api (KA) Km 12+400 lintas Jatinegara-Bekasi di wilayah Jakarta Timur.

Area tersebut termasuk pelintasan sebidang liar.

Baca juga: KAI Tutup Pelintasan Liar di Jatinegara Tempat AKBP Buddy Diduga Bunuh Diri

Pada saat AKBP Buddy diduga bunuh diri, pelintasan itu dibatasi oleh tembok beton.

Namun, ada beberapa pembatas berupa deretan besi, termasuk titik yang dilewati oleh AKBP Buddy menuju rel kereta api.

Berdasarkan tampilan dalam Google Streetview, deretan besi yang dilalui AKBP Buddy tampak bolong.

Sebab, separuh deretan besi sudah hilang sehingga menyebabkan lubang yang cukup besar untuk dilewati manusia.

Namun, pada akhir pekan lalu, PT KAI melalui Daop 1 Jakarta sudah memperbaiki celah itu.

Baca juga: Penyebab Kematian AKBP Buddy Semakin Mengerucut pada Dugaan Bunuh Diri: Ada Bukti CCTV dan Kesaksian Masinis

Kepala Humas KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan, semula tidak ada pelintasan di titik itu.

Namun, pelintasan liar muncul setelah pagar pembatas di titik itu dibongkar oleh pihak tak bertanggung jawab.

"Pelintasan liar tersebut merupakan pagar pembatas yang telah dibongkar oleh oknum," kata Eva dalam siaran pers yang diterima, Senin (15/5/2023).

Pantauan Kompas.com di lokasi, Senin, celah itu kini sudah ditembok.

Namun, tampilan tembok itu berbeda dengan tembok lainnya. Sebab, di tembok itu terdapat deretan pagar besi.

Baca juga: Masinis KA Tegal Bahari Lihat Detik-detik AKBP Buddy Sebelum Ditabrak Kereta, Polisi: Sempat Merapat ke Dinding

Berdasarkan foto yang diberikan PT KAI, deretan pagar besi berwarna coklat didirikan di celah itu.

Kemudian, deretan pagar besi ditutupi sehingga membentuk sebuah tembok.

Hal lain yang membedakan tampilan tembok itu adalah permukaannya yang tidak dicat. Tembok itu masih memiliki warna asli semen pelapis betonnya.

Sementara itu, permukaan tembok lainnya dicat putih dan memiliki hiasan berupa lukisan mural.

Baca juga: Kasat Narkoba Polres Jaktim AKBP Buddy Dipastikan Tidak Terima Panggilan Telepon Misterius Sebelum Tewas

Pelintasan liar ditutup

Eva menuturkan, pelintasan liar itu berpotensi menimbulkan kecelakaan.

Sebab, sejak Januari-14 Mei 2023, telah terjadi 77 kejadian KA menabrak warga di wilayah Daop 1 Jakarta.

Dari 77 peristiwa itu, 53 di antaranya menyebabkan warga meninggal dunia, 20 orang mengalami luka ringan, dan empat orang selamat.

"Minimnya kesadaran pengendara mematuhi aturan di pelintasan sebidang menjadi faktor utama terjadinya kecelakaan," ucap Eva.

Eva mengingatkan, masyarakat seharusnya melintas di pelintasan sebidang yang telah dihadirkan oleh PT KAI.

Baca juga: Polisi Ungkap Ada 6 Panggilan Telepon di Ponsel AKBP Buddy Saat Kejadian

Pelintasan sebidang sudah dibuat mengikuti aturan untuk keselamatan dan keamanan bersama, seperti yang diatur pada perundang-undangan dan peraturan pemerintah.

Meski menyeberang di pelintasan sebidang resmi, masyarakat tetap harus berhati-hati.

"Perhatikan sisi kanan dan kiri saat akan melintas untuk meyakinkan tidak ada kereta api yang akan melewati pelintasan," ujar Eva.

Pengendara roda 4 juga diimbau untuk membuka kaca jendela saat akan melalui pelintasan sebidang rel.

Dengan demikian, pandangan dan pendengaran tidak terhalang.

Baca juga: 4 Kejanggalan Kematian AKBP Buddy, Keluarga Tak Percaya Bunuh Diri

Lalu, jangan menggunakan telepon saat berkendara dan tidak menerobos pelintasan saat sirene sudah berbunyi.

"Daop 1 Jakarta juga mengimbau kepada seluruh masyarakat dan pengendara agar tidak beraktivitas di sekitar jalur rel," tegas Eva.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com