Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Persuasif, Ketua RT Riang Kirim Permintaan Maaf dan Tak Lagi "Galak" pada Pemilik Ruko di Pluit

Kompas.com - 31/05/2023, 15:45 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Tensi kekisruhan antara Ketua RT 001/03 Riang Prasetya, dengan pemilik rumah toko (ruko) di Blok Z4 Utara dan Blok Z8 Selatan, Pluit, Jakarta Utara, mulai mereda.

Riang selaku ketua RT setempat belakangan kerap bersitegang dengan para pemilik dan pegawai ruko itu karena masalah ruko yang mencaplok bahu jalan dan saluran air.

Riang menulis surat terbuka buat pemilik ruko dan meminta agar tidak ada lagi demonstrasi terhadap dirinya untuk mempersoalkan pembongkaran lahan yang mencaplok bahu jalan dan saluran air.

Baca juga: Ketua RT Riang Prasetya Tulis Surat Terbuka untuk Pemilik Ruko Pluit, Ini Isinya

Riang meminta pemilik atau penyewa ruko sadar bahwa mereka telah bersalah dengan mencaplok saluran air dan bahu jalan sehingga akhirnya ditindak oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Untuk diketahui, Riang adalah sosok yang sejak awal mempermasalahkan pelanggaran yang dilakukan pemilik ruko. Bahkan ia sudah melaporkan pelanggaran itu sejak 2019 lalu.

Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara akhirnya membongkar bagian bangunan bermasalah itu pada Rabu (24/5/2023). Namun, uluhan pegawai ruko justru menggeruduk kantor Riang.

Baca juga: Minta Maaf ke Pemilik Ruko, Riang Prasetya: Saya hanya Lakukan Fungsi Sebagai Ketua RT

Persilakan menggugat

Riang mempersilakan para pemilik ruko Blok Z4 Utara dan Blok Z8 Selatan menggugat ke pengadilan jika masih merasa tidak bersalah atas pelanggaran mencaplok saluran air dan bahu jalan.

"Bilamana masih belum sadar atas kesalahannya, maka saya persilakan saudara-saudari dapat mengajukan gugatan ke pengadilan," tulis Riang dalam suratnya.

Riang yang berprofesi sebagai pengacara ini menegaskan, penertiban terhadap bangunan ruko yang melanggar itu memiliki dasar hukum kuat.

Baca juga: Semakin Panasnya Polemik Pencaplokan Bahu Jalan di Pluit, Ketua RT Riang sampai Naik Pitam

Sebab, Satuan Polisi Pamong Praja melakukan penertiban berdasarkan surat rekomendasi (Rekomtek) yang dikeluarkan Suku Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (Citata).

Riang menegaskan, Satpol PP sebagai penegak peraturan daerah (perda) sudah tepat melakukan eksekusi penertiban.

Bersitegang

Terjadi keributan antara Ketua RT 011/RW 03, Riang Prasetya dengan salah satu orang di depan deretan ruko Blok Z8 Utara, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara pada Selasa (30/5/2023) sore. KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI Terjadi keributan antara Ketua RT 011/RW 03, Riang Prasetya dengan salah satu orang di depan deretan ruko Blok Z8 Utara, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara pada Selasa (30/5/2023) sore.

Riang beberapa kali bersitegang dengan pemilik ruko yang mencaplok saluran air dan bahu jalan. Tak hanya kantornya digeruduk, Riang juga sempat dicurigai soal uang patugan warga senilai Rp 53 juta untuk perbaikan jalan.

Baca juga: Cekcok Kembali Terjadi di Ruko Pluit, Ketua RT Riang Prasetya Naik Pitam!

Namun, tudingan itu dibantah dengan dalih uang yang ia kelola sudah terkumpul sudah dikirimkan kepada kontraktor.

Tak sampai di situ, Riang sempat dicibir setelah membongkar beton yang tutup saluran air di depan kantornya secara mandiri. Ia dianggap sebagai orang yang "maling teriak maling".

Riang juga sempat debat kusir dengan dengan salah satu tokoh masyarakat terkait pelanggaran deretan ruko yang mencaplok saluran air dan badan jalan.

Riang tidak mengetahui secara pasti siapa dua orang yang mendatanginya itu. Kendati demikian, ia tahu betul mereka bukanlah warga yang berada di lingkungannya.

Baca juga: Ketua RT Riang Prasetya Mengaku Tiga Kali Hendak Disuap

"Dia ngotot ke saya, seakan-akan meng-counter. Tetapi, dengan kata yang kasar. Itu yang saya tidak terima," ujar Riang.

(Penulis : Baharudin Al Farisi | Editor : Ihsanuddin, Ihsanuddin, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Irfan Maullana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com