JAKARTA, KOMPAS.com- Tatapan Daniya (45) kosong. Kakinya melangkah perlahan, berjalan dari Mushala Nurul Huda menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kramat Pulo Jahe, Jatinegara, Cakung.
Ditemani beberapa anggota keluarganya, Daniya berjalan di belakang rombongan yang membawa keranda. Keranda itu berisi jenazah anaknya, T (10), yang tewas dalam kebakaran di rumahnya.
Sesekali, tetangga Daniya menghampiri untuk menyampaikan belasungkawa. Beberapa turut mengelus dan menepuk-nepuk pundak Daniya.
Sebelum dibawa ke pemakaman, jenazah T lebih dulu dishalatkan di Mushala Nurul Huda.
Mushala itu berjarak hanya beberapa meter saja dari bekas kediaman T sekeluarga.
Baca juga: Akibat Main Korek Api, Anak Berkebutuhan Khusus Tewas dalam Kebakaran di Cakung
Selama dishalatkan, jenazah T sudah berada di dalam keranda. Ia ditutupi oleh kain bercorak batik dan kain berwarna hijau.
Ketika orang-orang menyhalatkan anaknya, Daniya duduk diam di teras mushala.
Kepalanya terus menunduk. Keningnya mengerut dan bibirnya cemberut. Sesekali, Daniya mengintip ke dalam area shalat.
Pada pukul 13.54 WIB, shalat jenazah selesai. Orang-orang yang berada di dalam area shalat langsung keluar sambil menggotong keranda T.
Mereka berjalan lebih dulu ke TPU Kramat Pulo Jahe yang lokasinya berada tepat di sisi kiri mushala.
Baca juga: Kebakaran Bengkel Mobil di Kembangan, Pemilik Rugi hingga Rp 100 Juta
Liang lahad untuk jasad T telah disiapkan. Lokasinya berada di seberang jalan masuk pemakaman dan berada di area pemakaman keluarga.
Jenazahnya diturunkan ke liang lahad sekitar pukul 13.57 WIB. Lantunan adzan dikumandangkan pukul 13.59 WIB.
Sepanjang pemakaman, tidak ada isak tangis yang terdengar. Namun, ekspresi murung tampak pada wajah para anggota keluarga T.
Ucapan agar keluarga tetap tabah di tengah musibah masih terdengar.
Baca juga: Bengkel Mobil di Kembangan Kebakaran, Diduga akibat Korsleting AC
Beberapa tetangga tampak menyemangati keluarga korban dengan mengelus dan menepuk-nepuk pundak keluarga korban.
Prosesi pemakaman selesai pukul 14.09 WIB dan langsung dilanjutkan dengan prosesi tabur bunga oleh keluarga korban.
Setelah prosesi tabur bunga, seluruh anggota keluarga T langsung pergi tanpa mengatakan sepatah kata pun.
Kebakaran di Jalan Swadaya, Kampung Pulo Jahe, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, Jumat, menewaskan T.
Api penyebab kebakaran diduga berasal dari korek api yang dimainkan oleh T.
Selain memakan satu korban jiwa, kebakaran itu juga menghanguskan rumah T dan tujuh rumah di sekitarnya.
Baca juga: Korban Kebakaran Lapak Pemulung Duren Sawit Butuh Seragam Sekolah dan Susu Balita
Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, T ditemukan tergeletak tertimpa puing-puing bangunan di ruang tamu usai pemadaman berakhir.
"Korban jiwa diketahui seorang anak difabel berinisial T. Dugaan sementara, T hendak menyelamatkan diri tapi terjebak di ruang tamu dan tertimpa atap," ujar dia secara tertulis, Jumat.
Peristiwa kebakaran ini pertama kali dilaporkan pukul 04.28 WIB. Saat itu, api sudah dalam keadaan besar.
Sebanyak 12 unit mobil pemadam kebakaran dan 60 personel pun langsung dikerahkan.
Berdasarkan laporan para saksi mata, api berasal dari rumah T. Setelah ditelusuri lebih lanjut, ujar Gatot, ternyata api berasal dari kamar tidur T.
Pemadaman pun langsung dilakukan saat para pemadam kebakaran tiba di lokasi.
Meski sempat terhambat karena akses masuk yang sempit, api berhasil dipadamkan sekitar pukul 06.00 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.