JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang bocah berinisial NHR (9) diduga lima kali diperkosa lansia S alias UH (65) pada periode 2021-2022 di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur.
Jauh sebelum kejadian itu, ibu korban, F (32), mengaku hampir diperkosa UH saat dia berusia 17 tahun.
"Sempat saya hampir dilecehkan, cuma saya kabur dari rumahnya," ujar F di Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur, Rabu (14/6/2023).
Kala itu, F disuruh datang ke rumah UH. Sebab, pelaku meminta tolong untuk dibelikan rokok. Namun, setibanya di rumah UH, F melihat pria itu hanya menggunakan celana dalam.
"Pas rokok sudah saya kasih, dia sudah telanjang. Saya langsung kabur," ucap F.
Baca juga: Bocah yang Diperkosa Lansia di Cipayung Trauma, Ibu Korban: Dia Ingin Operasi Jadi Cowok...
Kini F menyesalkan peristiwa yang menimpa salah satu anaknya. NHR tidak berdaya melawan UH, sehingga pemerkosaan pun terjadi.
F mengungkapkan, mulanya ia tidak mengetahui bahwa sang anak diperkosa. Ia baru mengetahuinya pada 6 Maret 2023, saat NHR bercerita kepada temannya, DH (12).
"Dia cerita, 'Aku pernah ditindihin sama kakek-kakek itu sampai dimasukin punyaku'. DH langsung cerita ke ponakan saya, AP (15)," ungkap F.
AP kemudian menceritakan itu kepada kakak F. Keluarga pun langsung memberi tahu F.
Selama ini, NHR tidak tinggal dengan F di Pinang Ranti. NHR memilih tinggal bersama neneknya agar lebih dekat menuju sekolah.
Baca juga: Tak Kunjung Ditangkap, Lansia Pemerkosa Bocah di Cipayung Masih Bisa Santai di Rumahnya
Setelah menerima telepon dari keluarga, F langsung berangkat ke Lubang Buaya dalam keadaan terkejut dan menangis.
"Di hari yang sama, dia (NHR) cerita. Lalu, ada kumpul keluarga dan sama RT, pelaku (UH) malamnya dipanggil ke rumah RT, dan dia mengakui perbuatannya terhadap anak saya," ungkap F.
Dalam pertemuan yang berlangsung sampai larut malam itu, UH mengaku telah memerkosa NHR sebanyak lima kali.
Pertama, pemerkosaan dilakukan di rumahnya. Seterusnya, pemerkosaan dilakukan di gudang.
UH sempat mencoba memerkosa NHR untuk keenam kalinya, tetapi digagalkan oleh DH yang kebetulan melihat mereka di gudang.
Baca juga: Keluarga Bocah Korban Pemerkosaan di Cipayung Sempat Disarankan Tak Lapor Polisi
Setelah pertemuan di rumah ketua RT, Farida sempat diberi saran untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.
"Karena posisinya NHR anak saya, saya maunya cepat laporan," ungkap dia.
"Pas nyuruh kekeluargaan, itu cuma saran aja sih. Enggak ada pemaksaan dan penahanan terhadap saya. Semuanya nerima keputusan saya untuk lapor ke polisi," sambung F.
F sekeluarga pun langsung melapor ke Polsek Cipayung. Namun, mereka langsung diarahkan dan diantar ke Polres Metro Jakarta Timur.
Laporan F teregistrasi dengan nomor LP/B/621/III/2023/SPKT/POLRES METRO JAKARTA TIMUR/POLDA METRO JAYA pada 7 Maret 2023.
Baca juga: 3 Bulan Berlalu, Lansia Terduga Pemerkosa Bocah di Cipayung Baru Sekali Dipanggil Polisi
Sejak laporan dibuat, F, korban, dan beberapa saksi sudah dipanggil beberapa kali untuk diperiksa.
Sementara itu, UH hanya dipanggil satu kali pada April. F belum mendengar kabar terbaru soal laporannya.
"Pelaku juga sempat masih nyantai-nyantai aja di rumah (sejak dilaporkan). Cuma sekarang ini, dengar-dengar katanya udah pindah sekeluarga. Enggak ada yang tahu ke daerah mana," kata F.
"Yang saya bingung, pelaku enggak langsung ditahan pas jujur di Pak RT. Pas lapor ke polisi kenapa enggak langsung ditangkap, kan udah ada korban dan saksi. Saksi yang dengar keterangan UH pas di rumah RT juga banyak," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.