Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Harus Berbenah saat Pelaku Pelecehan Seksual Bebas Berkeliaran

Kompas.com - 14/07/2023, 18:37 WIB
Zintan Prihatini,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus pelecehan seksual di jalanan yang tidak terungkap hingga kini, sepatutnya menjadi catatan bagi kepolisian untuk berbenah.

Penanganan kasus pelecehan seksual oleh polisi dinilai masih belum jadi prioritas alias terpinggirkan.

Akibat kasus-kasus itu menguap begitu saja, pelaku pelecehan seksual bebas berkeliaran di jalanan dan berpotensi mengulangi aksinya.

Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto menilai, penguatan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) diperlukan untuk menangani kasus-kasus itu.

"Di kepolisian itu kan ada Unit Perlindungan Perempuan dan Anak, itu harus bekerja lebih keras. Mereka harus fokus untuk menangani kasus pelecehan seksual," kata Bambang saat dihubungi, Kamis (13/7/2023).

Baca juga: Saat Pelaku Pelecehan Seksual di Jalanan Terus Melenggang Bebas...

Menurut dia, saat ini Unit PPA yang ada di setiap Polres masih terpinggirkan.

Padahal, kasus pelecehan seksual pada anak dan perempuan makin meningkat.

"Sampai sekarang masih dijadikan tempat terpinggirkan lah. Selama ini masih dipinggirkan, tidak menjadi satuan yang utama," ungkapnya.

Penanganan kasus pelecehan yang terkesan tak jadi prioritas itu, setidaknya terlihat dari sejumlah kasus pelecehan yang penanganannya tak tuntas.

Misalnya saja pelecehan yang dialami seorang perempuan berinisial R (25) di Jalan Kampung Bulak, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara pada Senin (9/1/2023).

Korban tak melaporkan pelaku, yakni R (30), yang memegang payudaranya kepada polisi, padahal kala itu penyidik telah menangkapnya.

Polisi lantas membebaskan pelaku dari jerat hukum.

Baca juga: Kronologi Mahasiswi Jadi Korban Remas Payudara di Kompleks UIN Ciputat: Dilecehkan, Syok, dan Menangis

Kejadian serupa berulang di wilayah Koja. Seorang pelaku yang mengendarai sepeda motor meraba payudara korban D, Selasa (17/1/2023).

D, kala itu telah melaporkan peristiwa yang menimpanya ke Unit PPA Polres Metro Jakarta Utara.

Kanit Reskrim Polsek Koja AKP Yayan Heri Setiawan mengatakan, polisi sulit mengidentifikasi pelaku lantaran gambar dari rekaman kamera CCTV yang tidak jelas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Klaster C Rusunawa Marunda yang Terbengkalai Direvitalisasi Tahun Ini

Klaster C Rusunawa Marunda yang Terbengkalai Direvitalisasi Tahun Ini

Megapolitan
Dianiaya Pacar Sampai Babak Belur, Korban: Ini Bukan Kali Pertama

Dianiaya Pacar Sampai Babak Belur, Korban: Ini Bukan Kali Pertama

Megapolitan
Korban Penganiayaan Pacar di Tangsel: Dia Minta Maaf dan Peluk Saya Setelah Ancam Membunuh

Korban Penganiayaan Pacar di Tangsel: Dia Minta Maaf dan Peluk Saya Setelah Ancam Membunuh

Megapolitan
Polda Metro Tangkap 59 Pelaku Judi “Online” Dari 23 Kasus Sepanjang 2020-2024

Polda Metro Tangkap 59 Pelaku Judi “Online” Dari 23 Kasus Sepanjang 2020-2024

Megapolitan
Fotografer yang Cekcok dengan Sekuriti GBK Sempat Dihubungi Orang yang Mengaku Atasan Para Pelaku

Fotografer yang Cekcok dengan Sekuriti GBK Sempat Dihubungi Orang yang Mengaku Atasan Para Pelaku

Megapolitan
Komisi X DPR Kunjungi Pemkot Bogor, Bahas Problem Kurangnya Jumlah Sekolah

Komisi X DPR Kunjungi Pemkot Bogor, Bahas Problem Kurangnya Jumlah Sekolah

Megapolitan
Selain Dianiaya, Wanita di Tangsel Mengaku Sempat Diancam Dibunuh Kekasihnya

Selain Dianiaya, Wanita di Tangsel Mengaku Sempat Diancam Dibunuh Kekasihnya

Megapolitan
Anies Dianggap Pragmatis jika Duet dengan Kaesang dalam Pilkada Jakarta

Anies Dianggap Pragmatis jika Duet dengan Kaesang dalam Pilkada Jakarta

Megapolitan
Emosi Sekuriti GBK, Cekcok dengan Fotografer hingga Nyaris Adu Jotos Berujung Dipindahtugaskan

Emosi Sekuriti GBK, Cekcok dengan Fotografer hingga Nyaris Adu Jotos Berujung Dipindahtugaskan

Megapolitan
Pedagang Es di Bogor Jadi Korban Ekshibisionis, Korban Ketakutan hingga Trauma Buat Kembali Jualan

Pedagang Es di Bogor Jadi Korban Ekshibisionis, Korban Ketakutan hingga Trauma Buat Kembali Jualan

Megapolitan
Aset Rusunawa Marunda Dibobol Maling sejak 2023, Pengelola Akan Kembali Pasang Pagar

Aset Rusunawa Marunda Dibobol Maling sejak 2023, Pengelola Akan Kembali Pasang Pagar

Megapolitan
Disekap dan Dipukuli Pacar, Wanita di Tangsel Minta Jemput Keluarga Sambil Menangis

Disekap dan Dipukuli Pacar, Wanita di Tangsel Minta Jemput Keluarga Sambil Menangis

Megapolitan
Bima Arya Soroti Tumpukan Sampah di Jalan Merdeka Bogor, Pemkot Minta Maaf

Bima Arya Soroti Tumpukan Sampah di Jalan Merdeka Bogor, Pemkot Minta Maaf

Megapolitan
Pemkot Jakbar Tertibkan Penjual Hewan Kurban yang Berdagang di Trotoar

Pemkot Jakbar Tertibkan Penjual Hewan Kurban yang Berdagang di Trotoar

Megapolitan
Koalisi Sama-sama Deklarasikan Supian Suri-Intan Fauzi untuk Pilkada Depok Paling Lambat 20 Juni

Koalisi Sama-sama Deklarasikan Supian Suri-Intan Fauzi untuk Pilkada Depok Paling Lambat 20 Juni

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com