Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Ingin Diskusi dengan Heru Budi untuk Bahas Polemik Kampung Susun Bayam

Kompas.com - 20/09/2023, 16:40 WIB
Baharudin Al Farisi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kampung Bayam, Jakarta Utara, ingin berdiskusi dengan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk membahas masalah penghunian Kampung Susun Bayam.

Sebab, selama ini belum ada komunikasi dua arah antara warga dengan Heru Budi.

Dengan adanya diskusi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta diharapkan bisa mengetahui keinginan warga Kampung Bayam.

"Belum, tidak ada (ruang diskusi)," kata Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Minawati, pendamping warga, kepada Kompas.com, Rabu (20/9/2023).

"Adanya cuma satu arah. Mereka saja punya pendapat, punya pikiran, ya mereka doang, enggak tanya ke kami, ini maunya apa, ini maunya bagaimana. Itu enggak ada," imbuh dia.

Baca juga: Tenda Warga Kampung Bayam Dibongkar demi Piala Dunia U-17, JRMK: Tidak Manusiawi!

Minawati menuturkan, warga Kampung Bayam menginginkan diskusi seperti yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta dengan warga Kampung Susun Akuarium dan Kampung Susun Kunir.

"Teman-teman itu mau kok diajak diskusi, tapi karena tidak ada diskusi saja. Mereka sudah punya yang baku, 'Ini sekian, sekian', mereka tidak dikasih diskusi dengan baik. Kasihlah mereka kesempatan untuk berdiskusi," tutur Minawati.

Baca juga: Warga Tetap Dirikan Tenda Dekat JIS sampai Bisa Tinggal di Kampung Susun Bayam

Minawati menyebutkan, warga Kampung Bayam rela tinggal di tenda di depan JIS dan ngotot meminta diskusi karena mereka sudah dijanjikan sebelumnya oleh Pemprov DKI untuk menempati KSB.

"Kalau memang awalnya (KSB) buat apartemen, tidak buat warga Kampung Bayam, ya enggak usah pakai verifikasi, enggak usah pakai SK Gubernur, enggak usah dikocok (hunian). Mereka juga enggak akan menuntut itu. Kami akan pindah masing-masing," ujar Minawati.

"Tapi kan karena memang dari awalnya sudah dijanjikan, memang itu khusus mereka. Jadi mereka sampai titik darah penghabisan, mereka pengin haknya mereka dapat," tambah dia.

Baca juga: Rencana Warga Kampung Bayam Usai Kembali Digusur: Geser ke Depan KSB atau Bongkar Pasang Tenda

Sebagai informasi, warga Kampung Bayam tergusur dari kediaman mereka imbas pembebasan lahan proyek Jakarta International Stadium (JIS).

Warga sudah tinggal di tenda sejak November 2022. Mereka mengaku tidak sanggup membayar kontrakan dan menolak untuk pindah ke Rusunawa Nagrak.

Warga Kampung Bayam sejatinya merupakan penghuni Kampung Susun Bayam (KSB). Namun, KSB masih belum bisa dihuni hingga saat ini karena persoalan lahan.

Pemilik lahan dan pemilik bangunan itu diketahui berbeda.

Kampung Susun Bayam dibangun oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) di atas lahan milik Pemprov DKI sehingga Jakpro tidak bisa asal menempatkan warga di sana.

Baca juga: Warga Kampung Bayam Pilih Bertahan di Tenda, Lurah: Harusnya Dukung Program Pemerintah

Terbaru, Lurah Papanggo Tomi Haryono justru meminta warga Kampung Bayam untuk membongkar tenda secara mandiri karena akan dibangun trotoar di sana.

Tomi tidak menampik bahwa pembangunan trotoar berkaitan dengan perhelatan Piala Dunia U-17 pada November 2023, mengingat JIS merupakan salah satu lokasi pertandingan.

Dalam surat imbauan kepada warga Kampung Bayam, Tomi memperingatkan, jika mereka tidak mengindahkan imbauan pembongkaran mandiri, maka akan dilakukan penertiban terpadu oleh aparat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Megapolitan
Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Megapolitan
Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Megapolitan
Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Megapolitan
Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Megapolitan
Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Megapolitan
Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Megapolitan
Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Megapolitan
Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Megapolitan
Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Megapolitan
Pilu Ibu di Bogor, Kini Hanya Duduk di Kursi Roda karena Kerusakan Otak Usai Operasi Caesar

Pilu Ibu di Bogor, Kini Hanya Duduk di Kursi Roda karena Kerusakan Otak Usai Operasi Caesar

Megapolitan
Seniman Minta Disediakan Taman Khusus untuk Menggambar Grafiti

Seniman Minta Disediakan Taman Khusus untuk Menggambar Grafiti

Megapolitan
Suramnya Kondisi Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang, Terbengkalai seperti Kota Mati hingga Jadi Tempat Mesum

Suramnya Kondisi Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang, Terbengkalai seperti Kota Mati hingga Jadi Tempat Mesum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com