"Saya minta kepolisian hukum seberat-beratnya dan seadil- adilnya. Ini menyangkut nyawa anak saya. Saya keberatan 15 tahun. Harapannya seumur hidup," ucap Iwan.
Iwan tak menyangka kekasih anaknya itu membunuh darah dagingnya sendiri. Terlebih, hubungan asmara korban dan pelaku telah terjalin kurang lebih satu tahun.
"Sudah setahunlah. Saya kenal dan sudah dianggap anak sendiri. Dia sering main ke rumah," ujar Iwan.
"Tapi kok timbal baliknya begini. Sampai dia bohong kalau anak saya meninggal karena jatuh dari motor, padahal dibunuh sama dia," sambung dia.
Sejak peristiwa tragis itu, pihak keluarga tersangka juga tidak menunjukkan iktikad baik.
Bahkan, saat pemakaman korban, tak ada satu pun keluarga tersangka yang datang.
"Saya minta pihak keluarga tersangka ada iktikad baiknya, karena sampai sekarang enggak ada komunikasinya sama sekali," tutur dia.
"Ini menyangkut nyawa orang, kok bisa biasa aja. Belum ada pertemuan sampai sekarang, enggak ada yang datang saat pemakaman," imbuh Iwan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.