Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Taksi Bluebird Ribut dengan Pengemudi Mobil, Saling Kejar dan Kebut-kebutan

Kompas.com - 23/02/2024, 15:54 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keributan antara sopir taksi Bluebird dengan seorang pengendara mobil berwarna hitam terjadi di Jalan Masjid Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (22/2/2024).

Seorang saksi bernama Herman (45) mengatakan, dua mobil itu sudah saling kejar dan mengebut sejak memasuki Jalan Masjid Gedong.

"Sekitar siang, dua mobil itu jalan dari arah Condet dan belok kiri masuk ke sini. Pas masuk, sudah kejar-kejaran dan ngebut," tutur dia di lokasi kejadian, Jumat (23/2/2024).

Herman memang tidak berada persis di lokasi saat dua mobil itu baru memasuki Jalan Masjid Gedong. Ia berjarak sekitar 300 meter dari sana.

Baca juga: Sopir Taksi Cekcok dengan Pengendara Mobil Lain di Condet, Diduga karena Tabrakan

Namun, berdasarkan penuturan para tetangganya, mobil hitam masuk lebih dulu dengan cara mengebut sebelum dikejar sopir taksi.

Awalnya, dua mobil itu sibuk saling kejar-kejaran dan kebut-kebutan sebelum memperlambat laju di dekat rumah Herman.

"Posisinya waktu itu (saat saling kejar) belum ada mobil lain yang di depan mobil hitam itu. Baru ketemu mobil itu di depan masjid dekat rumah saya. Mereka terpaksa pelan," ungkap Herman.

Meski begitu, sopir taksi tetap memaksa menyalip mobil hitam untuk meminta pertanggungjawaban karena diduga telah menyerempetnya.

Baca juga: Utang Membawa Petaka, Sopir Bajaj Keroyok Juru Parkir di Kemayoran Usai Tagih Uang Rp 130.000 yang Dipinjam

Sekitar 30 meter dari masjid terdapat sebuah warteg. Sopir taksi menghentikan kendaraannya dan langsung berlari mengejar mobil hitam itu.

Adapun, mobil hitam tersebut sudah melaju sejauh sekitar 20 meter di depan taksi. Namun, pengemudi terpaksa berhenti karena mobilnya digedor sopir taksi itu.

Mobil hitam berhenti tepat di lahan parkir. Herman sedang berada di sana untuk mengecat sesuatu.

"Sopir taksi berhenti di depan warteg, turun, dan langsung ngejar mobil itu. Kaca di bagian pengemudi dipukul-pukul sama sopir taksinya, ada tiga atau empat kali. Mobilnya berhenti," Herman berujar.

Saat berhenti, seorang pria yang duduk di kursi penumpang turun. Ia menghampiri sopir taksi itu dan keributan pun terjadi.

Baca juga: Mobil Tabrak Separator Busway hingga Terbalik, Saksi: Kayaknya Sopir Ngantuk

Herman mendengar keduanya saling berargumentasi tentang peristiwa serempetan, tetapi ia tidak tahu lokasi persisnya di mana.

"Yang duduk di bagian sopir keluar, dia bawa double stick (senjata nunchaku). Kami takut ada pertumpahan darah karena senjata itu, jadi kami warga pada ngelerai," tutur Herman.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com