Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Tetangga Soal S, Ibu yang Jual Cerita Anak Sakit untuk Menipu Para Dermawan

Kompas.com - 30/03/2024, 17:26 WIB
Tria Sutrisna,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

“Si R, kayak enggak sakit. Beda ceritanya sama yang si S ceritain ke orang-orang, katanya sakit kanker otak, dan sebagainya,” ujar Gunadi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (30/3/2024).

Menurut Gunadi, pihak RT mendapatkan aduan bahwa S pernah melakukan dugaan penipuan serupa di beberapa rumah sakit.

Tak sampai di situ, modus cerita soal R sakit juga dijalankan S di sekolah sang anak.

"Ternyata informasi ke RT ini dia sasarannya rumah sakit. Pernah juga di sekolah si R. Bilangnya R sakit, enggak punya anus, enggak karuan deh bilangnya," ungkap Gunadi.

"Akhirnya ya enggak terbukti, dan diberhentikan karena bikin resah kan. Kasihan anaknya jadinya," sambung dia.

Baca juga: Ibu yang Jual Cerita Anak Sakit Keras Diduga Menipu, Pengurus RT Ungkap Hal Janggal

Sebagai informasi, dugaan penipuan itu mencuat setelah akun @telimsartan mengunggah video Suherna yang mendampingi anaknya, R di rumah sakit.

S terlihat menemani sang anak yang duduk di kursi roda di depan ruang farmasi rumah sakit.

S mencoba menenangkan anaknya yang terus memukul kepalanya sendiri. R yang diselimuti sarung juga tampak menangis di atas kursi roda tersebut.

Pemilik akun, Arini (27) mengungkapkan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (20/3/2024) lalu di salah satu rumah sakit di kawasan Jakarta Pusat.

“Saya lagi duduk di depan farmasi di rumah sakit tersebut. Habis itu si ibu S ini minta tolong sama saya, sama satu teman saya, minta tolong pesenin Grab buat pulang,” kata Arini saat dihubungi Kompas.com, Jumat (29/3/2024).

Baca juga: S Dikenal Sering Jual Cerita Anak Sakit Keras Demi Uang, Padahal Sehat-sehat Saja

Menurut dia, kala itu R duduk di kursi roda milik rumah sakit. Sambil menunggu taksi online yang dipesankannya tiba, S kemudian bercerita bahwa anaknya belum lama menjalani operasi bypass jantung.

“Saya kaget dong, anak sekecil itu kok bisa sampai operasi bypass jantung. Belum ada pertanyaan yang lain si ibu ini langsung nyerocos (katanya) ‘R juga gagal ginjal Mba, jadi saya ke sini satu minggu tiga kali bolak-balik buat cuci darah’,” ujar Arini menirukan percakapannya dengan S.

Kepada Arini, S mengaku membutuhkan uang Rp 300.000 untuk membeli kursi roda bekas. Namun, S tak mampu lantaran pekerjaannya hanya sebagai kuli di pasar.

Arini yang iba lantas berpikir untuk membuka donasi kepada teman-temannya untuk membantu R.

“Memang dia setiap kali ada pertanyaan kursi roda yang di highlight sama dia Rp 300.000-nya ini. Tetapi saya itu pengen lebih dari itu bantunya,” ucap dia.

Baca juga: Melihat Kontrakan Ibu yang Jual Cerita Anak Sakit untuk Menipu, Tak Dikunci dan Terbengkalai

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com