Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperiksa Bawaslu, ASN Depok Mengaku Ada di Lokasi Deklarasi Imam Budi karena Dipanggil Wali Kota

Kompas.com - 12/06/2024, 19:18 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - MS, salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) Depok bantah menghadiri deklarasi politik Imam Budi Hartono menjadi calon wali kota Depok.

Dia mengaku sedang menemui Wali Kota Depok Mohammad Idris yang saat itu ada di lokasi kejadian.

"Kebetulan dia memang ada ketemu dengan Pak Wali Kota, dia dipanggil gitu dengan orang dekatnya wali kota dan diminta hadir, lalu ya dia hadir. Di lokasi yang sama dan di hotel yang sama," kata Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Data dan Informasi Bawaslu Depok Sulastio kepada Kompas.com, Selasa (11/6/2024).

Pada foto yang beredar di internet, MS terlihat menghadiri deklarasi dukungan politik untuk Imam Budi Hartono.

Baca juga: Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan untuk Imam Budi Hartono

Agenda itu digelar oleh Sahabat Idris (SAHID) di Sentul, Kabupaten Bogor, pada akhir Mei 2024.

"Iya, iyalah (agenda politik). Karena kan di sana juga sudah jelas di situ, IBH hadir, lalu ada statement dalam video itu ada. Memang dukungannya ke (arah) sana," ucap Sulastio.

Sulastio menyampaikan, MS tiba di tempat itu hanya sebentar untuk mengobrol bersama Idris lalu lekas pulang saat melihat kerumunan orang mulai berdatangan.

"Menjelang malam dia bilang mulai banyak orang datang dengan menggunakan baju hitam-hitam itu," jelas Sulastio.

"Terus dia bilang karena mungkin merasa urusan dengan Pak Walkot selesai ya dia pulang, sekitar pukul 19.00 WIB dia pulang. Acara deklarasinya kalau enggak salah pukul 20.00 WIB," tambahnya.

Baca juga: Bawaslu Depok Terima Aduan Ada ASN yang Hadiri Deklarasi Dukungan untuk Imam Budi Hartono

MS mengaku sempat bertemu IBH untuk bertukar sapa namun langsung pulang setelahnya.

"MS juga bilang, datang itu IBH dan sempat bertemu, ngobrol sebentar setelah itu pulang katanya," lanjut Sulastio.

Sedangkan untuk foto yang beredar dan menampilkan dirinya, MS menyebutkan, foto bersama dilakukan sebelum acara dimulai.

"Dia bilang foto itu dilakukan sebelum acara, menurut dia," tutur Sulastio.

Oleh karena itu, Bawaslu masih menunggu ketiga nama ASN lainnya yang saat ini masih proses penelusuran. Nantinya, mereka bertiga juga dimintai keterangan sekaligus memeriksa kebenaran dari pengakuan MS.

Sebelumnya diberitakan, Bawaslu Depok menerima aduan pelanggaran ASN yang terlihat menghadiri deklarasi dukungan politik terhadap IBH.

Agenda deklarasi disebutkan digelar di Bogor, Jawa Barat, pada akhir Mei 2024 oleh Sahabat Idris (SAHID).

"Kalau laporannya enggak ada tapi karena itu sudah ada di media sosial juga. Kebetulan juga, ada aduan yang masuk ke (saluran) pengaduan Bawaslu," tutur Sulastio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com