MALUKU, KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini menyerahkan sejumlah bantuan pemberdayaan sosial untuk berbagai bidang kepada warga di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Rabu (26/6/2024).
Bansos tersebut diberikan Risma kepada setiap kelompok usaha masyarakat Kepulauan Tanimbar, di antaranya ada alat kerajinan tenun, alat kerajinan kayu, alat pengolahan ikan, alat pengolahan kelapa dan lainnya.
Kepada pengerajin tenun, Risma memberikan saran untuk memberikan warna baru dalam setiap karya yang dihasilkan agar orang-orang juga tertarik membelinya.
Baca juga: Cerita Single Mom Sulit Daftarkan Anak PPDB Online
"Sekarang yang dicari orang itu warna-warna alam, dari (warna) daun-daun. Memang harus begitu, kalau mau laku, kita bukan sekedar buat, nanti kami ajari," tutur Risma yang memberikan contoh bordiran di tasnya.
"Kalau cuma jadi baju, orang belinya satu. Kalau dibikin jadi satunya tas, satunya baju, saya beli dua-duanya," tambahnya.
Beranjak dari pengerajin tenun, Risma menghampiri penerima bantuan alat pengelolaan minyak kelapa. Alat yang diberikan Mensos itu dapat menghasilkan minyak goreng.
"Ini alat untuk mengolah kelapa menjadi minyak kelapa, kalau di sini butuh minyak goreng, itu ngambil dari sini saja," ujarnya.
Risma menyebut, potensi hasil minyak kelapa di Kepulauan Tanimbar, memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi daripada kopra yang dijual masyarakat setempat.
Oleh karenanya, mantan Walikota Surabaya itu berjanji akan memberikan pelatihan terkait pengolahan minyak kelapa untuk warga Tanimbar.
Salah satu penerima bantuan alat pengolahan kelapa, Leobardus Batmomolin (31) mengaku senang atas bantuan tersebut.
Baca juga: Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi Online
"Dengan adanya bantuan untuk pengelolaan minyak kelapa, kami berterima kasih kepada Ibu menteri karena sudah dalam menyediakan alat-alat untuk berproduksi untuk menjadikan minyak," ujarnya.
Selama belasan tahun bekerja, Leobardus belum pernah mengolah kopra menjadi minyak. Ia berharap, dengan bantuan Mensos, perekonomiannya terbantu.
Kata Leobardus, sisa dari kopra yang bakal dijadikan minyak kelapa, dapat dioleh menjadi arang dari sebuah batok.
"Daripada batok kelapa kita buang begitu saja, batok kelapa itu dia punya manfaat ada juga. Mungkin bisa jadikan arang, lalu diproduksi. Jadi arang supaya kita bisa mungkin jual ke ibu-ibu yang lain," paparnya.
Dengan itu, lanjut Leobardus, warga setempat dapat mengurangi pengeluaran mereka dalam memberi gas atau minyak.
"Jadi bisa membantu ibu untuk memasak juga," tandas Leobardus.
Baca juga: Polisi Sebut Pelaku Pembakaran Rumah di Jakbar Tak Gunakan Bensin, Hanya Korek Api
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.