Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penolakan Tapera Terus Menggema, Buruh dan Mahasiswa Kompak Gelar Unjuk Rasa

Kompas.com - 28/06/2024, 05:25 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

Karena itu, ia merasa tak percaya dana iuran Tapera bakal dikelola dengan baik, apalagi sudah banyak program pemerintah yang dikorupsi.

“Dan, ini tentu dari pengalaman-pengalaman yang ada, itu justru banyak dikorupsi. Makanya, kita sepakat program ini karena ternyata hanya untuk menutupi defisit anggaran negara,” katanya.

Atas alasan itulah, massa yang berunjuk rasa menuntut agar Presiden Joko Widodo mencabut Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2016 tentang Tapera dan peraturan turunannya.

Massa juga menuntut Jokowi membuka ruang dialog yang demokratis, partisipatif, transparan, dan inklusif dalam rencana penyelenggaran pembangunan perumahan untuk rakyat.

“Menuntut pemerintah membangun perumahan rakyat secara layak, ekonomis dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah, yang terintegrasi dengan tempat bekerja, dan akses moda transportasi modern,” ujar Sunarno.

Bakal gelar aksi penolakan Tapera lebih besar dan serentak

Usai menggelar aksi, Sunarno menyampaikan bahwa pihaknya akan kembali mengadakan unjuk rasa penolakan program Tapera yang lebih besar.

Baca juga: Buruh Berencana Gelar Aksi Tolak Tapera Lebih Besar dan Serentak, Libatkan Mahasiswa

“Kita ke depan akan mengagendakan aksi besar secara serentak dan bersama-sama untuk melakukan penolakan untuk UU (Undang-undang) Tapera,” ujar Sunarno.

Namun, Sunarno belum mau membocorkan kapan aksi lanjutan penolakan Tapera akan digelar.

Ia hanya mendorong peserta yang hadir dalam aksi pada Kamis kemarin untuk melakukan konsolidasi dengan lebih banyak massa di wilayah masing-masing, baik itu di kampus, pabrik, maupun lingkungan tempat tinggal.

Aliansi BEM Bogor juga unjuk rasa tolak Tapera

Aksi unjuk rasa penolakan Tapera juga digelar Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa se-Kota Bogor Raya di Jalan Sudirman, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Kamis.

Para mahasiswa datang dari arah Jalan Ahmad Yani sambil membawa sejumlah spanduk yang bertuliskan beberapa tuntutan dan kritikan.

Pengamatan Kompas.com di lokasi, massa mulai memadati area Jalan Sudirman sekitar pukul 16.00 WIB.

Baca juga: Demo Tolak Tapera, Aliansi BEM Bogor Bawa Spanduk Tabungan Penderitaan Rakyat

"Rakyat dibohongi, demokrasi dipecundangi" tulisan dalam spanduk.

"Tapera, Tabungan Penderitaan Rakyat" tulisan dalam spanduk lainnya.

Terlihat salah satu mahasiswa yang menggunakan almamater berwarna hijau naik ke atas mobil komando sambil berorasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas Perumahan Diminta Lebih Serius Mengusut Kasus Penjarahan Rusunawa Marunda

Dinas Perumahan Diminta Lebih Serius Mengusut Kasus Penjarahan Rusunawa Marunda

Megapolitan
Cegah Pengungsi Bangun Tenda Kembali, Aparat TNI-Polri Siaga di Sekitar Kantor UNHCR

Cegah Pengungsi Bangun Tenda Kembali, Aparat TNI-Polri Siaga di Sekitar Kantor UNHCR

Megapolitan
Puluhan Motor Diangkut dan Ditilang dalam Operasi Penindakan Parkir Liar di Kebayoran Baru

Puluhan Motor Diangkut dan Ditilang dalam Operasi Penindakan Parkir Liar di Kebayoran Baru

Megapolitan
Pasar TU Bogor Kebakaran, Pedagang Direlokasi ke Blok Lain

Pasar TU Bogor Kebakaran, Pedagang Direlokasi ke Blok Lain

Megapolitan
Tingkatkan Kualitas Hidup di Perkotaan, Heru Budi: Pemprov DKI Jakarta Sudah Tanam 287.000 Pohon

Tingkatkan Kualitas Hidup di Perkotaan, Heru Budi: Pemprov DKI Jakarta Sudah Tanam 287.000 Pohon

Megapolitan
Cegah Kecurangan Pilgub 2024, Bawaslu Jakut Lakukan Pembinaan Panwascam

Cegah Kecurangan Pilgub 2024, Bawaslu Jakut Lakukan Pembinaan Panwascam

Megapolitan
Dewan Pers: Wartawan Tribratatv Sempat Bertemu Oknum TNI Beberapa Jam Sebelum Kebakaran

Dewan Pers: Wartawan Tribratatv Sempat Bertemu Oknum TNI Beberapa Jam Sebelum Kebakaran

Megapolitan
Murka Suami di Cipondoh, Bakar Istri Sendiri karena Kesal Korban Tak Kunjung Pulang ke Rumah

Murka Suami di Cipondoh, Bakar Istri Sendiri karena Kesal Korban Tak Kunjung Pulang ke Rumah

Megapolitan
Dewan Pers Minta Polri dan TNI Usut Tuntas Kebakaran yang Tewaskan Wartawan di Karo

Dewan Pers Minta Polri dan TNI Usut Tuntas Kebakaran yang Tewaskan Wartawan di Karo

Megapolitan
Pemprov DKI Gelontorkan Rp 18,96 Triliun untuk Pengentasan Kemiskinan di Jakarta

Pemprov DKI Gelontorkan Rp 18,96 Triliun untuk Pengentasan Kemiskinan di Jakarta

Megapolitan
Putri Kedua Pedagang Perabot di Jaktim Jadi Tersangka Pembunuhan Sang Ayah

Putri Kedua Pedagang Perabot di Jaktim Jadi Tersangka Pembunuhan Sang Ayah

Megapolitan
Benyamin-Pilar Bakal Datangi DPP PDI-P Hari Ini, Sebut Terkait Pilkada Tangsel

Benyamin-Pilar Bakal Datangi DPP PDI-P Hari Ini, Sebut Terkait Pilkada Tangsel

Megapolitan
Soal Sosok Ideal Gubernur Jakarta, Pengamat: Harus Tahu Tentang Jakarta

Soal Sosok Ideal Gubernur Jakarta, Pengamat: Harus Tahu Tentang Jakarta

Megapolitan
Tenda Pengungsi di Depan Kantor UNHCR Dibongkar, 15 WNA Diangkut Petugas Imigrasi

Tenda Pengungsi di Depan Kantor UNHCR Dibongkar, 15 WNA Diangkut Petugas Imigrasi

Megapolitan
Suami Bakar Istri di Tangerang, Pelaku Disebut Kesal Sering Dituduh Selingkuh

Suami Bakar Istri di Tangerang, Pelaku Disebut Kesal Sering Dituduh Selingkuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com