Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ongen: Tebet Jangan Digeneralisasi Jadi Tempat Kos Mesum

Kompas.com - 16/04/2015, 17:27 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Fraksi Partai Hanura Mohamad Sangaji meminta masyarakat tidak menganggap Tebet sebagai kawasan mesum. Anggapan tersebut mencuat menyusul penemuan mayat seorang pekerja seks komersial baru-baru ini ditemukan di sebuah tempat kos di kawasan Tebet Dalam.

"Tebet jangan digeneralisasi menjadi tempat kos mesum. Orang Tebet yang baik-baik juga banyak kok. Nanti kalau harga tanahnya jadi menurun, gimana?" ujar Ongen, sapaan Sangaji, di Gedung DPRD DKI, Kamis (16/4/2015).

Ongen mengatakan, banyak masyarakat yang protes karena Tebet jadi identik dengan tempat kos mesum sejak mencuatnya kasus pembunuhan Deudeuh Alfi. Selain meminta masyarakat untuk tidak menggeneralisasi kawasan Tebet, Ongen juga memberi saran untuk mengurangi potensi tempat kos menjadi tempat prostitusi.

Ongen meminta ketua RT dan RW setempat untuk aktif mendata penghuni kos di wilayah mereka. Pemilik kos juga harus diimbau untuk membuat aturan ketat di kosan mereka.

"Setidaknya ada larangan bahwa yang ngontrak di situ tidak boleh terima tamu lawan jenis dan yang bukan keluarga. Setiap tempat kos harus punya aturan itu," ujar Ongen.

Ketua RT dan RW setempat pun diimbau untuk melaporkan pemilik atau penghuni kos yang tidak taat aturan. Tidak ada alasan bagi RT dan RW untuk merasa takut dengan beking di balik kos-kosan itu. Aturan-aturan tersebut merupakan aturan standar. Sebab, Ongen mengatakan bukan hanya kegiatan prostitusi yang dicegah di sebuah tempat kos, melainkan juga tindak kriminal lainnya.

"RT dan RW lapor polisi dong kalau takut. Takutnya tempat teroris, atau produsen narkoba. Enggak ada beking-bekinglah sekarang. Ini untuk ketertiban," ujar Ongen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub Jakarta Selatan Tertibkan Parkir Liar di Senopati Jaksel

Dishub Jakarta Selatan Tertibkan Parkir Liar di Senopati Jaksel

Megapolitan
Penyesalan Pembunuh Pria Lansia di Bogor : Maaf, Saya Terpengaruh Alkohol...

Penyesalan Pembunuh Pria Lansia di Bogor : Maaf, Saya Terpengaruh Alkohol...

Megapolitan
Sakit Hati Ditanya 'Mau Makan Apa', Seorang Pengamen Tega Bunuh Lansia di Bogor

Sakit Hati Ditanya "Mau Makan Apa", Seorang Pengamen Tega Bunuh Lansia di Bogor

Megapolitan
Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar untuk Atasi Banjir Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar untuk Atasi Banjir Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Satpol PP Bongkar Tenda Pengungsi WNA di Depan Kantor UNHCR

Satpol PP Bongkar Tenda Pengungsi WNA di Depan Kantor UNHCR

Megapolitan
PDI-P Lebih Berpeluang Koalisi dengan PKS ketimbang Koalisi Bogor Maju pada Pilkada 2024

PDI-P Lebih Berpeluang Koalisi dengan PKS ketimbang Koalisi Bogor Maju pada Pilkada 2024

Megapolitan
Pengamen yang Tega Bunuh Lansia di Sungai Cidepit Bogor Mengaku Menyesal

Pengamen yang Tega Bunuh Lansia di Sungai Cidepit Bogor Mengaku Menyesal

Megapolitan
Atlet Senam Artistik di Depok Tak Lolos PPDB, Panitia Prioritaskan Cabor Basket, Sepak Bola, dan Renang

Atlet Senam Artistik di Depok Tak Lolos PPDB, Panitia Prioritaskan Cabor Basket, Sepak Bola, dan Renang

Megapolitan
Berawal dari Kejar Layangan, Bocah 8 Tahun Masuk Tol Cijago dan Tewas Tertabrak Mobil

Berawal dari Kejar Layangan, Bocah 8 Tahun Masuk Tol Cijago dan Tewas Tertabrak Mobil

Megapolitan
“Bokap dan Kakek Sudah di Tempat Jauh Lebih Baik, Sudah Enggak Sakit-sakit Lagi”

“Bokap dan Kakek Sudah di Tempat Jauh Lebih Baik, Sudah Enggak Sakit-sakit Lagi”

Megapolitan
Proyek Pengerukan Kali Semongol untuk Atasi Banjir Sudah Mencapai 30 Persen

Proyek Pengerukan Kali Semongol untuk Atasi Banjir Sudah Mencapai 30 Persen

Megapolitan
Kasus Suami Bakar Istri di Tangerang, Adik Pelaku: Sudah Biasa Ribut Sambil Banting Barang

Kasus Suami Bakar Istri di Tangerang, Adik Pelaku: Sudah Biasa Ribut Sambil Banting Barang

Megapolitan
Berantas Judi 'Online', Pakar Hukum: Bandar dan Kaki Tangan yang Tertangkap Harus Dibawa ke Pengadilan

Berantas Judi "Online", Pakar Hukum: Bandar dan Kaki Tangan yang Tertangkap Harus Dibawa ke Pengadilan

Megapolitan
Monas Tutup Hari Ini, Petugas Masih Bersihkan Sampah Sisa Acara HUT Bhayangkara

Monas Tutup Hari Ini, Petugas Masih Bersihkan Sampah Sisa Acara HUT Bhayangkara

Megapolitan
Ada Penertiban Pengungsi WNA di Kuningan, Jalan Depan Kantor UNHCR Ditutup

Ada Penertiban Pengungsi WNA di Kuningan, Jalan Depan Kantor UNHCR Ditutup

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com