Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kamu Pilih Saya Berarti Rugi...

Kompas.com - 08/05/2015, 12:39 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyambut baik hasil survei yang dilakukan lembaga Cyrus Network (CN) terhadap peluang Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjadi pemimpin Ibu Kota, pada 2017 mendatang.

Bahkan, lanjut Basuki, jika ada calon gubernur yang lebih baik, dia mengimbau warga Ibu Kota memilih calon tersebut di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017. 

"Saya kampanye di dalam film pendek saya yang judulnya 'Fight Like Ahok', saya bilang kepada masyarakat, kalau ada (calon) yang lebih baik dari saya dan kamu pilih saya, berarti kamu rugi. Harusnya kamu pilih calon yang lebih baik dari saya," kata Basuki, di Balai Kota, Jumat (8/5/2015). 

"Kalau enggak ada (calon) yang lebih baik dari saya, ya apa boleh buat, berarti kamu pilih saya lagi nih," kata Basuki lagi. 

Menurut dia, warga Jakarta semakin pintar dalam memilih calon pemimpin. Buktinya, Joko Widodo dan Basuki yang merupakan minoritas serta bukan warga asli Betawi bisa berhasil menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Mereka bahkan mengalahkan pasangan yang asli Betawi dan petahana, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli. Warga Jakarta, kata Basuki, sudah tidak lagi "termakan" isu politik uang dan isu SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan).

Pasangan calon yang mengangkat isu SARA akan semakin ditinggal warga Jakarta. "Karena rakyat makin lama makin cerdas, mungkin ada 10-20 persen warga yang masih bodoh dibilangin yang penting pilih calon seagama. Mana ada yang seagama, kalau dia nyolong seagama ama lo, lo bego aja ditipu. Jadi saya pikir ini sangat bagus dan menyenangkan untuk persiapan Februari 2017, saya juga berharap semua orang berlomba-lomba untuk memberi yang terbaik dan menawarkan yang terbaik buat orang Jakarta," kata Basuki.

Adapun dari survei yang dilakukan CN, Ahok, sapaan Basuki, mendapatkan 42,8 persen pemilih, sedangkan Risma mendapatkan 37,2 persen. Sisanya, 14,3 persen ragu-ragu dan 5,7 persen tidak menjawab.

Survei itu memperlihatkan peluang ketiganya jika maju pada Pilkada DKI 2017 nanti. Survei tersebut diselenggarakan pada 23 April-27 April 2015.

Metode yang dilakukan adalah multistage random sampling. Responden tersebar secara proporsional di seluruh wilayah kelurahan DKI Jakarta dengan umur minimal 17 tahun. Responden yang terpilih diwawancarai lewat tatap muka.

Jumlah responden sebanyak 1.000 orang dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 3,1 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lalu Lintas di Sekitaran Monas Macet Imbas Perayaan HUT Bhayangkara ke-78

Lalu Lintas di Sekitaran Monas Macet Imbas Perayaan HUT Bhayangkara ke-78

Megapolitan
Jokowi Sapa Warga Usai Hadiri HUT Bhayangkara ke-78 di Monas

Jokowi Sapa Warga Usai Hadiri HUT Bhayangkara ke-78 di Monas

Megapolitan
Kalapas Cipinang Pastikan Tak Ada Keterlibatan Petugas Dalam Kasus 'Love Scamming'

Kalapas Cipinang Pastikan Tak Ada Keterlibatan Petugas Dalam Kasus "Love Scamming"

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Paruh Baya di Bogor Terungkap, Korban Dibunuh Pengamen yang Sakit Hati

Misteri Mayat Pria Paruh Baya di Bogor Terungkap, Korban Dibunuh Pengamen yang Sakit Hati

Megapolitan
Diduga Bunuh Diri, Pegawai Restoran Korea di Blok M Tewas Usai Lompat dari “Rooftop” Gedung

Diduga Bunuh Diri, Pegawai Restoran Korea di Blok M Tewas Usai Lompat dari “Rooftop” Gedung

Megapolitan
Dirikan Tenda di Depan Kantor UNHCR, Pengungsi: Kami Minta Keadilan dan Diberikan Hak sebagai Manusia

Dirikan Tenda di Depan Kantor UNHCR, Pengungsi: Kami Minta Keadilan dan Diberikan Hak sebagai Manusia

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Suami Bakar Istri di Tangerang

Polisi Selidiki Kasus Suami Bakar Istri di Tangerang

Megapolitan
Suami Bakar Istrinya Sendiri di Cipondoh Tangerang

Suami Bakar Istrinya Sendiri di Cipondoh Tangerang

Megapolitan
Pasar TU Bogor Kebakaran, Puluhan Kios Hangus Dilalap Api

Pasar TU Bogor Kebakaran, Puluhan Kios Hangus Dilalap Api

Megapolitan
Eks Pengelola Rusunawa Marunda Kini Ogah Komentari Kasus Penjarahan Aset, Pengamat: Itu Strategi

Eks Pengelola Rusunawa Marunda Kini Ogah Komentari Kasus Penjarahan Aset, Pengamat: Itu Strategi

Megapolitan
Kasus 'Love Scamming' di Lapas Cipinang, Kalapas: Pelaku Beli HP dari Warga Binaan Lain

Kasus "Love Scamming" di Lapas Cipinang, Kalapas: Pelaku Beli HP dari Warga Binaan Lain

Megapolitan
Dipicu Sakit Hati, Pengamen Bunuh Lansia di Sungai Cidepit Bogor

Dipicu Sakit Hati, Pengamen Bunuh Lansia di Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Pengamat Minta Eks Pengelola Rusunawa Marunda Bertanggung Jawab Soal Kasus Penjarahan Aset

Pengamat Minta Eks Pengelola Rusunawa Marunda Bertanggung Jawab Soal Kasus Penjarahan Aset

Megapolitan
Polisi Tangkap Seorang Pengamen Berkait Temuan Jasad Pria Paruh Baya di Sungai Cidepit Bogor

Polisi Tangkap Seorang Pengamen Berkait Temuan Jasad Pria Paruh Baya di Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Seorang Warga Hampir Pingsan Saat Pesta Rakyat HUT Bhayangkara di Monas

Seorang Warga Hampir Pingsan Saat Pesta Rakyat HUT Bhayangkara di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com