Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Tunjangan PNS DKI Telat Cair hingga Enam Bulan

Kompas.com - 01/10/2015, 17:53 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta Agus Suradika menjelaskan penyebab keterlambatan pembayaran tunjangan kinerja daerah (TKD). Menurut dia, keterlambatan yang terjadi hingga enam bulan itu disebabkan oleh perubahan sistem penilaian yang kemudian menyebabkan adanya perubahan data.

Menurut Agus, salah satu perubahan sistem terjadi setelah unsur penyerapan anggaran dimasukkan sebagai salah satu indikator penilaian. Hal itu bertujuan untuk mempercepat penyerapan anggaran.

"Jadi, penyerapan anggarannya berdampak ke penilaian. Kalau rendah, penilaiannya juga akan rendah. Jadi, TKD yang diterima juga akan kecil," kata Agus saat dihubungi, Kamis (1/10/2015). (Baca: Ahok Pastikan Tunjangan PNS DKI Cair Pekan Depan)

Selain mengenai penyerapan anggaran, Agus mengatakan, perubahan sistem juga terjadi setelah pejabat eselon II yang merupakan para kepala SKPD mulai diwajibkan untuk mengisi E-TKD.

Sebelumnya, pejabat eselon II tidak diwajibkan melakukan hal tersebut. "Sebelumnya kan nilai eselon II tergantung dari kinerja SKPD-nya secara keseluruhan. Namun pada sistem yang baru ini, mereka juga harus ikut mengisi," ujar dia.

Sebelumnya, salah seorang PNS DKI mengaku baru menerima TKD berbasis kinerja pada triwulan pertama atau periode Januari-Maret. (Baca: Soal TKD Belum Cair, Wakil Ketua DPRD Minta Sekwan Proaktif)

Namun, selama enam bulan terakhir, mereka belum menerima hak tersebut. Pada kesempatan terpisah, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, keterlambatan pencairan TKD berbasis kinerja ini disebabkan adanya peralihan pengelolaan sistem e-budgeting dari konsultan ke Dinas Komunikasi Informasi dan Kehumasan DKI, dan banyaknya PNS yang salah saat mengisi E-TKD. (Baca: PNS DKI: Kami Menjerit...)

Namun, ia memastikan, TKD bagi PNS dapat cair pada pekan depan. "Minggu depan cair. Saya sudah tanda tangan, kok," kata dia seusai mengikuti rapat paripurna di Gedung DPRD DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com