Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Beberkan Pemborosan Anggaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kompas.com - 19/11/2015, 13:40 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membeberkan pemborosan anggaran di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta.

Basuki mengatakan, rancangan anggaran Disparbud DKI di Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016 mencapai Rp 300 miliar. 

"Semua acara sewa sound system sampai ratusan juta rupiah. Alasannya, enggak bisa rawat (perangkat soundsystem)," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (19/11/2015). 

Kemudian Basuki menengarai event organizer yang bekerja sama dengan Disparbud DKI telah menggelembungkan anggaran atau melakukan mark up.

Basuki memberi contoh, ketika Disparbud DKI menyelenggarakan pagelaran budaya di Taman Ismail Marzuki, sewa gedung melalui jasa EO mencapai Rp 400 juta.

Basuki menegaskan ia tidak akan lagi menggunakan jasa EO untuk acara-acara Pemprov DKI ke depannya.

"Terus yang lebih lucu lagi, pelatihan budaya Betawi ke Kepulauan Seribu anggarannya Rp 1 miliar untuk empat hari. Terus alat musiknya ditinggal enggak (di Kepulauan Seribu)? Enggak, mereka masih nyewa alat musiknya," kata Basuki. 

"Kamu bisa enggak main alat musik gambang kromong empat hari, terus ikut lomba dan alat musiknya enggak dikasih? Mending saya (Pemprov DKI) kasih (beli) alat musiknya?," kata Basuki. 

Basuki mengaku sengaja menyelenggarakan rapat anggaran bersama Disparbud DKI selama belasan jam, Rabu (18/11/2015) kemarin.

Menurut Basuki, banyak rancangan anggaran Disparbud DKI yang tidak termasuk skala prioritas. Banyak festival seni yang dianggarkan sekitar Rp 5 miliar tiap acaranya.

"Tahun 2015 kenapa enggak saya periksa? Saya enggak mau ribut sama DPRD, sama mereka (Disparbud), dan sama Mendagri. Tapi begitu masuk (KUA-PPAS) 2016, saya periksa nih dan mereka pikir saya tidak akan periksa," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com