Sebanyak 80 persen lainnya sudah tidak berfungsi karena ditutup masyarakat dengan dicor. (Baca: Ahok Cium Indikasi Korupsi Proyek Pembersihan Gorong-gorong ).
Kepala Dinas Tata Air Teguh Hendarwan mengatakan, saluran penghubung yang dicor kemudian digunakan untuk tempat parkir atau berjualan.
Ia pun menyesalkan tindakan warga ini. "Nanti kalau hujan, tergenang, nyalahin gubernur. Yang kayak gini pantes enggak disebut maling teriak maling?" ujar Teguh di kantornya, Kamis (3/3/2016).
Menurut Teguh, dalam beberapa pekan terakhir instansinya gencar mengembalikan fungsi saliran penghubung.
Beton-beton yang menutup saluran dibongkar dengan menggunakan alat berat. Ia yakin dengan cara ini genangan di Jakarta akan dapat diminimalkan.
Teguh juga mengimbau agar masyarakat dengan kesadaran sendiri mengembalikan saluran air di depan rumahnya masing-masing. (Baca juga: Beda Jokowi dan Ahok Menyelesaikan Persoalan Gorong-gorong ).
"Enggak usah jauh-jauh, di depan rumah kita ada selokannya enggak? Banyak yang sudah enggak ada, dicor, dijadiin parkir motor," ujar Teguh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.