Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pemulung Mengais Rezeki di Lokasi Penggusuran Bukit Duri...

Kompas.com - 04/10/2016, 12:44 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Puing bekas penggusuran di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, bisa jadi barang berharga bagi Runawi (62). Kala pembongkaran jadi duka bagi warga setempat, di sisi lain, ini menjadi berkah bagi pemulung barang bekas tersebut.

Sisa kayu bekas rumah warga seperti balok dan papan dikumpulkan oleh Runawi. Kayu bangunan tersebut dimuat dalam gerobak miliknya.

"Ini sudah hari kelima di sini setelah dibongkar semua," kata Runawi di Bukit Duri, Jakarta Selatan, Selasa (4/10/2016).

Setiap hari, rata-rata Runawi mendapat dua sampai tiga gerobak kayu. Kayu tersebut ia jual satu gerobaknya seharga Rp 40.000-Rp 50.000 sehingga sehari ia bisa mengantongi Rp 150.000.

"Jualnya ke tempat usaha tempe di dekat Tebet sini," ujar pria asli Jepara, Jawa Tengah, itu.

Kayu bekas bangunan itu, lanjut dia, dipergunakan pengusaha tempe untuk dibakar saat memasak tempe. Kalau bagus, kayu itu bisa dijual ke perajin kusen. Harga jual di perajin kusen tidak menentu.

"Biasanya langsung nembak borongan," ujarnya. (Baca: Bangun Posko di Puing-puing Bukit Duri, Warga Sindir Jokowi soal Janji Kampung Deret)

Runawi tidak membayar ke pemilik rumah yang digusur untuk mengambil kayu. Biasanya cukup dengan meminta saja. Profesi ini sudah dilakoninya dalam 10 tahun terakhir. Pendapatannya lumayan untuk kehidupan sehari-hari.

"Kalau lagi sepi bongkaran, kerja proyek yang lain, jadi buruh bangunan," ujarnya.

Tak hanya Runawi, puluhan orang lain memburu barang bekas sisa bongkaran di Bukit Duri. Selain kayu, ada juga yang mencari besi bekas. Hanya, harga besi bekas di pasaran Rp 2.400 per kilogram.

Namun, para pemulung lebih banyak mengincar kayu dibanding barang bekas karena harganya lebih menjanjikan. (Baca: Nasib Usulan Kampung Susun ala Ciliwung Merdeka di Bukit Duri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang Lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang Lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com