Sandiaga Nilai Skema Rumah Ahok-Djarot Hanya untuk Gaet Suara di Pilkada

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengajak masyarakat mengkritisi program skema hunian dari pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.

Menurut Sandi, perlu dipertanyakan mengapa selama bertahun-tahun menjabat baru kini dimunculkan skema hunian, di mana jauh sebelumnya sudah ada program DP rumah nol rupiah dari dia dan Anies Baswedan.

"Kami perlu mengerti dulu, karena timing (waktu) dan motivasinya juga harus dipertanyakan.  Apakah ini hanya untuk kampanye, menarik suara yang kemarin berbondong-bondong pindah ke nomor tiga karena kami punya rumah DP nol rupiah," kata Sandi usai kampanye di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (10/4/2017) siang.

Baca: Punya 4 Skema Hunian, Ahok-Djarot Dinilai Meniru Anies-Sandi

Menurut Sandi, program DP rumah nol rupiah dibuat untuk memenuhi mimpi warga Jakarta yang belum bisa memiliki rumah sendiri.

Sandi juga menganggap kondisi di mana sulit memiliki rumah sendiri justru dialami warga selama masa kepemimpinan Basuki-Djarot.

"Setelah lima tahun mereka (Ahok-Djarot) tidak meluncurkan ini (skema hunian) dan baru meluncurkan sekitar sepuluh hari sebelum pencoblosan," tutur Sandi.

Baca: Bantah Tiru Program Anies, Ahok Jelaskan Konsep Skema Hunian Miliknya

Sebelumnya, Ahok membantah skema huniannya meniru program DP rumah nol rupiah besutan Anies-Sandi.

Menurut Ahok, skema itu sudah lama diberlakukan dan kini diperkenalkan kembali melalui empat skema hunian untuk ragam kondisi masyarakat yang berbeda.