Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macet Parah, Kenapa Tak Ada Penutupan Jalan di Proyek "Flyover" dan "Underpass"?

Kompas.com - 23/04/2017, 20:33 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak awal tahun ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memulai proyek pembangunan tiga jalan layang (flyover) dan tiga terowomgan (underpass). Tiga flyover yang dibangun masing-masing di Pancoran, Bintaro, dan Cipinang Lontar.

Sedangkan tiga underpass masing-masing di Lebak Bulus, Mampang, dan Matraman. Seiring berjalanannya waktu, perkembangan pembangunan mengharuskan dilakukannya penutupan jalan yang diperuntukan untuk area proyek.

Akibatnya, terjadi penyempitan jalan yang kemudian berdampak terhadap kemacetan lalu lintas. Terjadinya kemacetan lalu lintas ini dalam sebulan belakangan banyak dikeluhkan warga.

Keluhan seringkali dilontarkan pada jam-jam sibuk, seperti pada pagi maupun sore hari. Kendati demikian, sampai sejauh ini belum pernah ada penutupan jalan di lokasi tersebut.

Baca: Ada Proyek Flyover, Perempatan Pancoran Berpotensi Macet Sepanjang Hari

Menanggapi hal itu, Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan pola penanganan arus lalu lintas di tiga lokasi pembangunan flyover dan underpass disesuaikan dengan kondisi lapangan.

Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (25/7/2017). Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya memberlakukan rekayasa lalu lintas untuk mempercepat pengerjaan proyek pembangunan underpass Mampang-Kuningan.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (25/7/2017). Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya memberlakukan rekayasa lalu lintas untuk mempercepat pengerjaan proyek pembangunan underpass Mampang-Kuningan.
"Setiap lokasi proyek tentu punya pola yang berbeda. Penanganannya terus kita evaluasi secara periodik," kata Sigit saat dihubungi, Minggu (23/4/2017).

Menurut Sigit, tidak adanya penutupan jalan pada jam-jam sibuk justru untuk mencegah kemacetan yang lebih parah. Karena itu, ia menyatakan penutupan hanya dilakukan pada malam hari.

Baca: Sumarsono Minta Warga Bersabar Hadapi Kemacetan di Pancoran

Apalagi, kata dia, di lokasi sudah dilakukan detour (penambahan ruas jalan menggunakan trotoar) dan penambahan durasi lampu hijau di tiap traffic light (TL).

Selain itu, Sigit menyebut di setiap lokasi juga disiagakan sebanyak enam sampai 10 petugas pengatur lalin untuk membantu pihak kepolisian. Mereka disiagakan sejak pagi hingga malam dalam dua shift kerja.

"Saat percepatan pembangunan dilakukan penutupan jalan mulai pukul 23.00-04.00, kami siagakan 20 personel untuk pengalihan arus," ujar dia.

Kompas TV Jalan Layang Ciledug-Tendean Beroperasi Mulai Juni 2017
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com