Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini, Syarat untuk Jadi Warga DKI Semakin Mudah

Kompas.com - 20/08/2014, 17:58 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta Purba Hutapea mengatakan bahwa persyaratan untuk menjadi warga DKI Jakarta sudah semakin mudah. Tidak seperti dulu, saat ini sudah tidak ada lagi aturan mengenai minimal tinggal enam bulan.

Untuk bisa memiliki KTP DKI, Purba mengatakan bahwa seseorang hanya perlu memberikan surat pengantar pindah dari daerah sebelumnya, serta surat keterangan telah memiliki tempat tinggal dan pekerjaan.

"Apabila persyaratan dipenuhi, satu hari pun bisa jadi penduduk DKI. Kalau dulu kan harus tunggu enam bulan. Sekarang tidak ada lagi yang seperti itu," kata Purba di Balaikota Jakarta, Rabu (20/8/2014).

Purba menuturkan, banyak pihak menilai cara tersebut akan menyebabkan semakin banyak orang yang akan datang ke Jakarta. Terlebih lagi, sejak 2013, Pemprov DKI tak pernah lagi menerapkan operasi yustisi.

Namun, Purba tidak mempermasalahkan apabila Jakarta didatangi oleh orang yang telah memiliki pekerjaan dan tempat tinggal tetap. Saat ini, Pemprov DKI Jakarta tengah rutin melakukan operasi penertiban umum terhadap permukiman liar.

"Sekarang lihat di mana-mana ada penertiban. Di bantaran kali, kolong tol, PKL, gubuk liar, manusia gerobak, pengemis, gelandangan, yang seperti ini yang harusnya ditertibkan. Selama dia tidak menduduki kawasan terlarang, taman, kolong tol, ya tidak apa-apa (tinggal di Jakarta)," ujar dia.

Meski demikian, Purba mengakui masih ada kelemahan dalam penerapan aturan baru tersebut, terutama syarat mengenai harus adanya pekerjaan tetap.

"Untuk surat keterangan pekerjaan, banyak yang bohong karena sektor informal kan tidak mengeluarkan itu. Itu yang memang perlu disikapi karena banyak orang yang datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Megapolitan
Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Megapolitan
Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Megapolitan
Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Megapolitan
PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

Megapolitan
Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Megapolitan
Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Megapolitan
Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Megapolitan
Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Megapolitan
Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Megapolitan
Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Megapolitan
Staf Hasto Kristiyanto Berencana Laporkan Penyidik KPK ke Kompolnas

Staf Hasto Kristiyanto Berencana Laporkan Penyidik KPK ke Kompolnas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com