Suasana tersebut terlihat normal seperti biasanya. Mereka bagaikan tak terpengaruh oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang dimulai sejak Selasa (18/11/2014) kemarin.
Asep, salah seorang sopir metromini P17 yang tengah mangkal di Terminal Senen, mengatakan, bus-bus di terminal tersebut beroperasi seperti biasa. "Enggak ada rencana mogok. Apa saya yang belum tahu ya? Organda belum ngasih tahu (rencana mogok)," ujar dia.
Menurut Asep, sopir-sopir di terminal tersebut tidak akan mogok bila tidak ada instruksi dari Organda. Adapun tarif angkutan umum juga belum dinaikkan. Misalnya, tarif untuk metromini P17 jurusan Senen-Manggarai tetap Rp 3.000.
Kendati belum ada keputusan untuk menaikan tarif, namun Asep dan sopir lainnya berharap adanya kebijakan yang memihak kepada mereka. Bila kenaikan harga BBM tidak diimbangi dengan kenaikan tarif, mereka keberatan.
"BBM naik kan ngaruh ke harga perawatan kendaraan. Nombok dong kita, Mbak, kalau enggak naik juga tarifnya," kata Asep.
Sementara itu, tarif angkutan umum untuk bus 106 jurusan Tangerang-Senen telah menaikkan tarifnya sejak hari ini. Dari yang semula Rp 6.500 menjadi Rp 7.500. Kenaikan ini dipicu oleh naiknya harga BBM Solar, bahan bakar bus tersebut, yang naik dari harga Rp 5.500 menjadi Rp 7.500.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.