Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Pengawalan Polisi Saat Mudik? Ini Syaratnya

Kompas.com - 10/07/2015, 04:46 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya siap memberikan layanan pengawalan gratis selama masa mudik lebaran nanti. Menurut Polda Metro, ini merupakan respon dari permintaan sejumlah warga yang meminta pengawalan agar aman selama mudik.
 
"Betul, ada permintaan dari warga untuk pengawalan mudik gratis. Akan kita lakukan secara estafet," kata Irwasda Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Didit Prabowo Sulistyono saat menghadiri buka bersama warga Rusun Muara baru di Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (9/7/2015).
 
Bagi pemudik yang membutuhkan pengawalan, kata Didit, akan disediakan pos pelayanan di sejumlah titik yang telah ditentukan. Namun, pelayanan pengawalan ini juga meminta beberapa syarat dari para pemudik.
 
"Nanti kita tentukan kuota kendaraan bermotor yang akan dikawal," tuturnya.
 
Selain itu, lanjut Didit, jumlah penumpang yang berada di motor tidak boleh boncengan lebih dari dua orang. Kemudian, jika ada penumpang perempuan dan anak, akan diminta untuk pindah naik bus gratis yang telah disediakan pemerintah.
 
"Begitu juga dengan bawaannnya. Jangan sampai menumpuk dan melebihi kapasitas motor yang digunakan. Karena dapat membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lain," tuturnya.
 
Menurut Didit, seluruh tempat di kepolisian dapat dimintai tolong terkait pengawalan saat mudik, mulai dari Polsek, Polres hingga Polda. Hal tersebut diberikan secara gratis tanpa biaya sepeser pun.
 
"Kalau ada pihak kepolisian yang minta tarif tertentu terkait jasa pengawalan, silakan laporkan ke saya. Karena pelayanan ini gratis," ujarnya.
 
Untuk diketahui, pengamanan Lebaran dengan sandi Operasi Ketupat 2015 ini, akan melibatkan 145.676 personel polisi gabungan, mulai 10 Juli-25 Juli 2015. Rinciannya, 82.538 anggota Polri, 12.761 personel Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan 50.377 personel dari instansi terkait. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Megapolitan
Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Megapolitan
Staf Hasto Kristiyanto Berencana Laporkan Penyidik KPK ke Kompolnas

Staf Hasto Kristiyanto Berencana Laporkan Penyidik KPK ke Kompolnas

Megapolitan
Staf Hasto Kristiyanto Mengaku Siap Kembali Diperiksa KPK, tapi Masih Waswas

Staf Hasto Kristiyanto Mengaku Siap Kembali Diperiksa KPK, tapi Masih Waswas

Megapolitan
Soal Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada DKI, DPD Golkar : Itu Hak PKS, Silahkan Saja

Soal Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada DKI, DPD Golkar : Itu Hak PKS, Silahkan Saja

Megapolitan
Gerindra Kota Bogor Masih Tunggu Arahan DPP untuk Tentukan Cawalkot Bogor

Gerindra Kota Bogor Masih Tunggu Arahan DPP untuk Tentukan Cawalkot Bogor

Megapolitan
Pengamat: Rusunawa Rawa Bebek Bukan Ditujukan untuk Keluarga, melainkan Buruh

Pengamat: Rusunawa Rawa Bebek Bukan Ditujukan untuk Keluarga, melainkan Buruh

Megapolitan
Strategi Unik Bima Arya untuk Pilkada Jabar 2024, Pasang Billboard Skincare 'Cerah' dan Janji Bagikan ke Warga

Strategi Unik Bima Arya untuk Pilkada Jabar 2024, Pasang Billboard Skincare "Cerah" dan Janji Bagikan ke Warga

Megapolitan
Kuasa Hukum Klaim Hasto dan Stafnya Dapat Ancaman dari KPK Setelah Lapor ke Bareskrim dan Komnas HAM

Kuasa Hukum Klaim Hasto dan Stafnya Dapat Ancaman dari KPK Setelah Lapor ke Bareskrim dan Komnas HAM

Megapolitan
Resahnya Warga Melawai dengan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman, Bikin Gaduh dan Kumuh

Resahnya Warga Melawai dengan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman, Bikin Gaduh dan Kumuh

Megapolitan
Puluhan Anak Berenang di Kali Keruh dan Banyak Ular, Petugas LMK: Takut Mereka Jadi Mangsa

Puluhan Anak Berenang di Kali Keruh dan Banyak Ular, Petugas LMK: Takut Mereka Jadi Mangsa

Megapolitan
Soal Peluang Maju di Pilkada Jabar, Walkot Depok: Tergantung PKS dan Keluarga

Soal Peluang Maju di Pilkada Jabar, Walkot Depok: Tergantung PKS dan Keluarga

Megapolitan
Empat Partai di Kota Bogor Deklarasikan Koalisi Bogor Maju untuk Pilkada 2024

Empat Partai di Kota Bogor Deklarasikan Koalisi Bogor Maju untuk Pilkada 2024

Megapolitan
LPSK Kaji Permintaan Perlindungan dari Staf Hasto Kristiyanto

LPSK Kaji Permintaan Perlindungan dari Staf Hasto Kristiyanto

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Pelaku yang Gelapkan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Masih Selidiki Pelaku yang Gelapkan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com