Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah di Kampung Apung Tak Juga Dibangun, Peserta Didik Jadi Sering Tawuran

Kompas.com - 09/05/2016, 14:55 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RT 10 RW 001, Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, atau yang dikenal sebagai Kampung Apung, pernah meminta Pemprov DKI Jakarta untuk membangun SMP dan SMA di sekitar perkampungan mereka. Namun, hingga kini permintaan tersebut tidak dikabulkan Pemprov DKI.

"SMP, SMA enggak ada. Kita minta bangun SMA/sederajat, SMP, sama puskesmas, kita sediain tanah wakaf, ini tinggal ngurug doang. Enggak dibuatin kan," ujar salah satu warga, Idi (53), kepada Kompas.com, di Kampung Apung, Senin (9/5/2016).

Warga lainnya, Aisah (54), menyebutkan hal serupa. Menurut dia, tanah yang dimaksud warga untuk membangun sekolah adalah tanah di tempat pemakaman umum (TPU) Kapuk Teko yang berada di sisi barat perkampungan. Namun, hingga kini TPU tersebut belum juga direlokasi.

"Iya itu permintaan warga. Saya ikut rapat. Di sini kan jauh SMP-nya. Cuma sampe sekarang ngomong-ngomong doang, enggak ada kabar beritanya lagi," kata Aisah. (Baca: Warga Pertanyakan Nasib Kampung Apung)

Ketua RW 001, Rinan, mengatakan, warga dan pengurus RW sudah meminta pembangunan sekolah sejak enam atau tujuh tahun yang lalu. Sebab, tidak adanya sekolah memunculkan permasalahan di sana.

"Rencana dari pengurus RW kan mendesak minta sekolah itu kan karena memang banyak permasalahan. Pertama, sekolah, terutama SMA, kan jauh. Kedua, kalau udah jauh itu kondisinya macet, jadi anak didik itu malas sekolah. Akhirnya pada putus sekolah, nongkrong-nongkrong tiap malam minggu, tawuran," papar Rinan.

Menurut Rinan, permintaan warga seolah dikubur di dalam peti kemas oleh pemerintah. Pemprov tidak sama sekali menggubris permintaan warga. (Baca: Mana Janji Jokowi kepada Warga Kampung Apung?)

"(Permintaan warga) dimasukin ke peti, digembok, dikubur. Sampai sekarang gak ada kabar lagi. Cuma pencitraan doang kayaknya wali kota sama Ahok itu," kata dia.

Warga dan pengurus RW sudah lelah mengusulkan permintaan sekolah dan penataan Kampung Apung.

"Udah capek ngurusnya. Mereka udah tahu permasalahan di sini, tetap aja gak ditangani," ucap Rinan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com