JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi lantai tiga Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat, benar-benar kosong dan sepi. Tidak ada pedagang satupun yang berjualan di lantai atas bangunan pasar ini.
Pantauan Kompas.com pada Rabu (4/1/2017) siang, hanya ada satu satpam yang berjaga dan seorang pria paruh baya tidur di depan salah satu kios di lantai tiga itu. Aroma tak sedap terasa di hampir semua sudut lantai tersebut.
Beberapa kios nampak tertutup rapat, sedangkan sebagian lagi terbuka setengah. Tidak ada barang apapun di dalamnya. Pintu penutup kios juga sudah rusak di beberapa bagian. Kondisi ubin di lantai tersebut dipenuhi noda berwarna hitam dan coklat. Jika diinjak, terasa lengket.
Menurut Supri, satpam di sana, lantai tiga Blok G telah lama ditinggalkan oleh pedagang. Selain karena sepi pengunjung, kebanyakan memilih berjualan di lantai dasar, satu, atau dua agar lebih mudah diakses oleh konsumen.
"Sudah hampir setahun lebih sepi begini. Ya kosong-kosong saja, beginilah sejak ditinggal Pak Jokowi," kata Supri.
Di dekat sana, juga nampak sebuah eskalator yang tak berfungsi dan dibiarkan begitu saja. Eskalator itu dahulu dibangun untuk mempercantik bagian dalam Pasar Tanah Abang Blok G. Namun, kini benda itu tak lebih dari sekadar pajangan.
"Percuma juga kalau dinyalain, enggak ada yang mau naik. Sudah biasa pakai tangga, wong sepi kok di sini," tutur Beni, pedagang kaus kaki di lantai dua. (Baca: "Tanah Abang Ini Ikon Indonesia, Jangan Dibikin Semrawut")
Ketika Kompas.com meminta konfirmasi ke kantor pasar di lantai tiga Blok G, seorang staf memberi tahu sudah tidak ada manajer lagi yang membawahi langsung pengelolaan pasar tersebut.
Hanya ada kepala yang menangani semua pasar yang terdapat di Tanah Abang. Kantornya ada di dalam gedung Pasar Tanah Abang Blok A. Namun, ketika didatangi, kepala dan pengurus lainnya sedang tidak berada di tempat.