Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yakin Menang Mutlak di Ribuan TPS, Djarot Sebut Itu Bukan Hal Aneh

Kompas.com - 24/03/2017, 18:46 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Djarot Saiful Hidayat, yakin dia dan pasangannya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan menang mutlak di 2.000 TPS (tempat pemungutan suara) pada putaran kedua Pilkada DKI. Djarot mengatakan, hal tersebut bukan hal yang aneh dan mustahil.

"Kalau warganya memang nyoblos semua bagaimana? Ya bisa dong, boleh dong, dan enggak aneh," ujar Djarot di Jatipadang, Jakarta Selatan, Jumat (24/3/2017).

Baca: Djarot Yakin Akan Menang Mutlak di 2.000 TPS

Djarot mengatakan kemenangan mutlak bisa terjadi jika warga di satu daerah loyal terhadap pasangan tertentu. Bisa juga karena sudah yakin dengan visi dan misi pasangan calon tersebut dan sudah tidak terpengaruh isu apapun.

"Bisa enggak sampai 100 persen? Ya bisa dong kalau semuanya milih. Bisa enggak 0 persen? Ya bisa juga dong," ujar Djarot.

Djarot mengatakan kemenangan mutlak juga pernah terjadi pada Pilkada DKI 2012. Di beberapa TPS, pasangan Jokowi-Ahok menang mutlak hingga di atas 95 persen.

Calon wakil gubernur DKI nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, sebelumnya mengatakan  bahwa ada keanehan pada hasil pemungutan suara putaran pertama Pilkada DKI di lebih 400 TPS. Menurut Sandi, keanehan itu karena pasangan nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, serta pasangan Anies-Sandi, sama sekali tidak mendapatkan suara.

"Ada 400 TPS yang suara kami dinolkan, padahal rasanya tidak mungkin," kata Sandi.

Sandi menyatakan, hampir semua TPS yang hasil penghitungan suaranya dia nilai anomali itu berlokasi di Jakarta Barat dan Jakarta Utara. 

Baca: Sandiaga Ungkapkan Keanehan Perolehan Suara di 400 TPS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com