JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik meminta rencana perluasan jalur larangan sepeda motor dikaji dengan matang. Dia juga meminta agar DPRD DKI Jakarta dilibatkan dalam pembahasannya.
"Sudah deh dikaji dulu, jangan asal diterapin. Kaji juga dengan DPRD," ujar Taufik, ketika dihubungi, Sabtu (5/8/2017).
Rencananya, perluasan jalur larangan sepeda motor akan diperpanjang hingga Bundaran Senayan. Taufik mengatakan rencana itu masih memungkinkan untuk diwujudkan karena banyak jalan alternatif di sekitar Jalan Jenderal Sudirman menuju Bundaran Senayan.
Namun, Taufik tidak sepakat jika larangan sepeda motor melintas juga diterapkan di Jalan MT Haryono seperti yang diusulkan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
"Di sana kan kebanyakan rakyat menggunakan motor, jangan mempersulit. Nanti akhirnya mereka telat sampai tujuan, kalau telat dipotong honornya. Berulang-ulang telat bisa diberhentiin dari pekerjaan," ujar Taufik.
(baca: Kadishub DKI Sebut Perluasan Larangan Sepeda Motor Diterapkan Tahun Ini)
"Kalau MT haryono menurut saya enggak lah, Bundaran Senayan masih mungkin. Tapi yang penting kajiannya dulu," kata Taufik.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan rencana perluasan jalur larangan sepeda motor akan diterapkan pada 2017. Namun, Andri belum dapat memastikan bulan apa penerapannya.
Andri mengatakan waktu penerapan kebijakan itu juga belum ditentukan apakah akan diterapkan selama 24 jam atau hanya pada saat jam sibuk.