Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Terpopuler Megapolitan: Dari Bonus Atlet hingga Jumlah Penerima KJP Turun

Kompas.com - 13/09/2018, 06:14 WIB
Egidius Patnistik

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com — Rabu (12/9/2018) pagi kemarin Kompas.com menurunkan sebuah berita rangkuman tentang terhentinya rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menaikkan bonus bagi atlet DKI yang berprestasi di Asian Games 2018. Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) DKI Jakarta awalnya mengajukan alokasi kenaikan bonus itu dalam pembahasan ABPD-Perubahan yang saat ini sedang dirapatkan bersama DPRD DKI.

Kepala Disorda DKI Jakarta Ratiyono menyampaikan, dalam rancangan awal peraih medali emas dapat bonus Rp 750 juta, peraih medali emas Rp 500 juta, dan peraih perunggu dapat Rp 250 juta.

Namun wacana kenaikan bonus atlet itu dibatalkan sendiri oleh pihak Pemprov DKI. Disorda tidak jadi mengajukan kenaikan bonus atlet dalam rapat anggaran pada Senin lalu.

Apa alasanya? Silakan ikuti beritanya di:Baca juga: Wacana Kenaikan Bonus bagi Atlet DKI Jakarta Kandas di Tengah Jalan

Namun setelah dikritik DPRD, Pemprov DKI akhirnya menaikkan bonus bagi atlet berprestasi itu sesuai rencana semula.

Ratiyono mengatakan, pihaknya akan mengikuti besaran yang disepakati dalam rapat Banggar DPRD DKI Jakarta. Jika DPRD sepakat untuk naik, artinya Pemprov DKI akan mengubah Keputusan Gubernur yang sudah terlanjur dibuat.

Kata Ratiyono, pada dasarnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengusulkan tidak menambah bonus agar semangat juang atlet tetap hidup. Pemprov DKI justru akan menambah uang bulanan mereka saja. Namun, Anies tetap akan ikut kesepakatan dalam rapat Banggar. Ratiyono mengatakan, Anies hanya meminta agar keputusan mengenai ini tidak berlarut-larut.

Dengan pernyataan Ratiyono itu, anggota DPRD DKI Jakarta langsung menyetujuinya. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana yang menjadi pemimpin rapat langsung ketuk palu.

"Sudah disampaikan bahwa prinsipnya Dinas Pemuda dan Olahraga tidak keberatan kita meningkatkan penghargaan untuk atlet," ujar Triwisaksana.

Silakan lihat berita lengkapnya di: Baca juga: Setelah Dikritik DPRD, Pemprov DKI Akhirnya Tambah Bonus Atlet Berprestasi

Tawuran Anggota Ormas

Anggota organisasi masyarakat ( Ormas) Forum Betawi Rembug ( FBR) terlibat dalam tawuran yang terjadi di Jakarta Selatan, Selasa lalu. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar menerangkan bentrokan itu dipicu peristiwa gardu mereka dilempari.

"Pada hari Selasa, 11 September 2018, pukul 18.30 WIB telah terjadi penyerangan Gardu Semut Item FBR oleh sekelompok orang yang diduga dari kelompok Pemuda Pancasila di Jalan KH Syafie Hamzami, Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan," kata Indra dalam keterangan tertulisnya, Selasa malam.

Simak berita selanjut di: Baca juga: Bermula dari Gardu Ormas Dilempari, Tawuran Terjadi di Jaksel. Berita lain: Baca juga: Usai Bentrok, Ketua 2 Ormas di Tangsel Sepakat Selesaikan Masalah

Go-Jek Juga Didemo Mitra Pengemudinya

Berita terpoler lainya adalah tentang para pengemudi transportasi online yang tergabung di bawah komunitas Gerakan Hantam Aplikasi Nakal (Gerhana). Mereka kemarin menggelar demonstrasi di kantor perusahaan aplikasi transportasi Go-Jek di Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan.

Pada sekitar pukul 11.30, massa aksi datang dengan konvoi menggunakan mobil. Mereka kemudian berorasi di halaman belakang Pasaraya di dekat akses masuk basement.

Apa tuntutan mereka? Berita selengkapnya ada di sini: Baca juga: Setelah Grab, Giliran Go-Jek Didemo Mitra Pengemudinya

Anggota DPRD DKI Sebut Jumlah Penerima Malah Turun

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com