Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bekasi Harap DKI Tak Hanya Beri Kompensasi untuk Bantargebang, tetapi...

Kompas.com - 14/10/2018, 19:53 WIB
Dean Pahrevi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak hanya beri bantuan dana untuk pengelolaan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang saja.

Pemkot Bekasi berharap bantuan juga untuk aspek-aspek lain, misalnya infrastruktur.

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, pihaknya berharap mendapat perhatian lebih dari Pemprov DKI terkait persoalan hubungan kemitraan antara Kota Bekasi dengan DKI Jakarta.

Baca juga: Pada Hari Lebaran, Operasional TPST Bantargebang Dihentikan Sementara

"Kita berharap ada yang dicetus dari bantuan kemitraan itu, tidak hanya sekadar kepentingan yang terkait dengan Bantargebang. Tetapi kan masih banyak pola yang terkait dengan transportasi misalnya, penyelesaian flyover (Rawapanjang dan Cipendawa), itu kan sudah di depan mata. Kemudian masih ada lainnya, ya itu lah yang kemudian tidak keluar (belum ada bantuannya) gitu loh," kata Tri, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (14/10/2018).

Penyelesaian proyek flyover Rawa Panjang dan Cipendawa dinilai penting untuk memperlancar akses kendaraan truk sampah DKI menuju TPST Bantargebang.

Tri berharap, Pemprov DKI bisa memberi bantuan dana untuk proyek pembangunan flyover tersebut.

Menurut Tri, jika proyek flyover tersebut rampung, maka antara DKI Jakarta dan Kota Bekasi akan sama-sama mendapat keuntungan yang bermanfaat.

"Dari DKI-nya menguntungkan jalannya jadi lancar, ada efisiensi irit bahan bakar (truk sampah), kendaraan jadi tidak gampang rusak. Kita juga dapat keuntungan masyarakat terhindar dari bau truk-truk sampah yang lewat Tol Bekasi Barat," pungkas Tri.

Baca juga: Dana Kompensasi TPST Bantargebang Tak Bisa Cair jika Pemkot Bekasi Belum Lengkapi Berkas

Tri menambah, bantuan yang diberikan Pemprov DKI pada tahun 2018 masih sangat minim dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. "Yang Bantargebang kecil itu, saya lupa angkanya, tapi kecil itu," ujar Tri.

"Kita memandang bahwa DKI tidak memandang bahwa Bekasi menjadi mitra. Itu baru Bantargebang saja kan, ada juga uang untuk masyarakat juga 'uang bau', tapi nilai untuk pembangunannya tidak ada gitu. Itu hanya nilai kompensasinya saja yang diberikan kepada masyarakat, dampak yang ditimbulkan dari sampah karena bau, karena rusaknya lingkungan gitu," tambah Tri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com