Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Camat Tambora: Kebanyakan Warga Punya Rumah Sangat Sempit Sedih Sekali...

Kompas.com - 04/04/2019, 13:27 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Camat Tambora, Bambang Sutarna mengungkap alasan warga yang tinggal di Jalan Bandengan Utara III, Pekojaan, Tambora Jakarta Barat mendirikan bangunan liar di atas saluran air.

"Saya tadi sudah bercerita dengan warga, jadi kebanyakan rumahnya itu RSS, Rumah Sangat Sempit Sedih Sekali. Rata-rata bangunannya itu 3x3 meter, jadi tidur di situ, masak di situ sehingga dia kesulitan MCK Mereka juga kesulitan menyimpan barang-barang," kata Bambang kepada Kompas.com ditemui di lokasi pada Kamis (4/4/2019)

Kawasan yang jumlah penduduknya sangat padat sementara lahan yang terbatas membuat warga mencari alternatif lain untuk bisa mengatasi masalah-masalah tersebut.

"Gimana mau ada MCK di rumahnya, orang bangunannya aja cuma 3x3 itukan dipakai dapur, pakai tempat tinggal, pakai macam-macam," ujar Bambang

Baca juga: Ganggu Akses Gudang Penyimpanan Surat Suara, Bangunan Liar di Tambora Dibongkar

Akhirnya, warga membangun bangunan semi permanen di atas saluran air yang ditutupi semen di lokasi tersebut. Di sana dibangun kamar mandi, gudang, hingga tempat usaha oleh warga sekitar.

Namun, karena status bangunan tersebut merupakan bangunan ilegal dan mempersempit akses jalan, pemerintah setempat terpaksa menertibkannya.

"Tapi sebelumnya kita juga melakukan musyawarah kepada RT, RW, LMK tokoh masyarakat minta masukan gimana cara penataannya, Alhamdulillah warga melalui RT, RW, LMK dan sebagainya mendapat respon baik, bahkan sebelum kita lakukan penataan mereka sudah membereskan secara individu," kata Bambang

Untuk mengatasi masalah-masalah yang dialami warga, pihaknya akan kembali melakukan diskusi dengan tokoh-tokoh masyarakat tersebut sehingga dapat ditenukan solusi terhadap kebutuhan masyarakat dan mereka tidak kembali membangun bangunan liar di lokasi tersebut.

Sebelumnya, Kecamatan Tambora melakukan penertiban bangunan liar dan penataan wilayah di Jalan Bandengan Utara III karena di lokasi itu terdapat Gelanggang Olahraga Pekojaan yang dijadikan sebagai gudang penyimpanan surat suara.

Bangunan-bangunan liar itu dianggap menggangu akses pengantaran logistik ke 175 TPS yang ada di Kecamatan Tambora.

Sebanyak 180 petugas gabungan beserta satu alat berat dan empat truk pengangkut dikerahkan untuk melakukan penertiban tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Megapolitan
Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Megapolitan
Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Megapolitan
Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Megapolitan
Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Megapolitan
Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Megapolitan
Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Megapolitan
Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Megapolitan
Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Megapolitan
Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Megapolitan
Pilu Ibu di Bogor, Kini Hanya Duduk di Kursi Roda karena Kerusakan Otak Usai Operasi Caesar

Pilu Ibu di Bogor, Kini Hanya Duduk di Kursi Roda karena Kerusakan Otak Usai Operasi Caesar

Megapolitan
Seniman Minta Disediakan Taman Khusus untuk Menggambar Grafiti

Seniman Minta Disediakan Taman Khusus untuk Menggambar Grafiti

Megapolitan
Suramnya Kondisi Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang, Terbengkalai seperti Kota Mati hingga Jadi Tempat Mesum

Suramnya Kondisi Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang, Terbengkalai seperti Kota Mati hingga Jadi Tempat Mesum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com