Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tahun Penggusuran Warga Kampung Akuarium dan Harapan Tinggal di Rumah Permanen...

Kompas.com - 12/04/2019, 12:35 WIB
Tatang Guritno,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan warga Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara memperingati 3 tahun penggusuran yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pimpinan Basuki Tjahaja Purnama.

Berbagai pentas seni digelar, seperti pembacaan puisi dan paduan suara pada Kamis (11/4/2019).

Dalam pantauan Kompas.com, parq warga terdiam saat Ketua RT 012 Topas Juanda memperlihatkan video tentang perjalanan tiga tahun warga Kampung Akuarium, sejak digusur hingga saat ini.

"Banyak tokoh-tokoh kita dalam video ini sudah tiada. Ini kita pasca-penggusuran, kita menggunakan perahu nelayan sebagai tempat tinggal," ujar Topas menerangkan di atas panggung.

Baca juga: Warga Kampung Akuarium Ingin Segera Punya Hunian Permanen

Dalam peringatan tersebut Topas mengucapkan terima kasih kepada sosok bernama Andesha yang mendampingi warga dalam proses penyusunan desain Kampung Akuarium yang baru.

"Mas Andesha, terima kasih selalu membantu kami. Mengajari bagaimana cara merancang hunian. Itu selalu bikin saya semangat berjuang," sebut Topas dari atas panggung.

Ditemui di tempat yang sama, arsitek pendamping warga dari Rujak Centre for Urban Studies Andesha Hermintomo menyebutkan, saat ini warga masih menyusun desain final untuk diajukan pada Pemprov DKI Jakarta.

Baca juga: Bercocok Tanam ala Warga Kampung Akuarium di Selter

"Jadi kemarin ada dua desain dari warga dan satu desain dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) DKI Jakarta. Salah satu usulan dari warga adalah desain dengan menggunakan kontainer itu," ungkap Andesha.

Namun, masing-masing desain yang diajukan masih dalam tataran desain atau skematik.

"Maka dalam waktu satu bulan ini warga akan menggodok rancangan finalnya seperti apa untuk kemudian di presentasikan terakhir kali," tambahnya.

Andeska mengatakan, warga tidak ingin kawasan ini dibuat dengan konsep rumah susun.

"Sebab warga ingin tetap dengan suasana perkampungan. Rumah susun dinilai kurang cocok untuk mendukung situasi kampung. Warga ingin Kampung Akuarium berkonsep kampung bahari, jadi juga punya nilai wisata untuk Jakarta," ucapnya.

Koordinator Comunity Action Plan Kampung Akuarium Dharma Diani menyebutkan, proses pembangunan rumah permanen terus berjalan.

Baca juga: Jakarta Utara Canangkan HUT Jakarta di Kampung Akuarium

"Dalam Minggu ini kami sudah rapat dua kali dengan Dinas PUPR dan nampaknya ada instruksi dari Gubernur DKI Jakarta, Bapak Anies, agar November nanti, sudah ada pembangunan di Kampung ini. Insya Allah lebaran tahun depan sudah kita rayakan di rumah permanen," jelasnya disambut riuh tepuk tangan warga.

Adapun 11 April 2016 silam kawasan Kampung Akuarium digusur oleh Pemprov DKI Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta saat ini, Anies Baswedan berjanji akan membangun ulang kampung ini dengan program community action plan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com