Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kesembuhan Covid-19 Meningkat, Kota Bogor Kembali ke Zona Oranye

Kompas.com - 14/10/2020, 18:38 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Peta risiko Covid-19 di Kota Bogor, Jawa Barat, mengalami perubahan pada pekan ini. Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengungkapkan, saat ini Kota Bogor berada dalam zona oranye atau risiko sedang penyebaran Covid-19.

Bima mengatakan, ada beberapa indikator yang mempengaruhi perbaikan status Kota Bogor dari zona merah ke zona oranye, antara lain meningkatnya kasus kesembuhan dan ketersediaan ruang rawat isolasi pasien Covid-19.

"Kota Bogor dinyatakan kembali ke zona oranye. Ada dua perbaikan di sini. Pertama adalah recovery rate atau kasus kesembuhan. Kedua, kapasitas ruang rawat pasien Covid," kata Bima, Rabu (14/10/2020).

Bima menjelaskan, data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor menunjukkan, jumlah kasus sembuh sejak September hingga hari ini terus meningkat,  mencapai 67,3 persen atau lebih tinggi 4,75 persen dari angka kesembuhan Jawa Barat (62,55 persen).

Baca juga: 10 Pegawai Positif Covid-19, Pelayanan di Samsat Kota Bogor Dihentikan Sementara

Ia menyebutkan, angka kesembuhan pada minggu ini meningkat sebesar 30 persen dari minggu sebelumnya.

"Jumlah kasus sembuh pada minggu ini adalah 133 kasus atau meningkat 30 persen dari pekan sebelumnya," tutur Bima.

Bima menyampaikan, perbaikan juga terjadi pada indikator bed occupancy ratio (BOR) atau tingkat ketersediaan tempat tidur isolasi di Kota Bogor.

Berdasarkan catatan Dinkes, sambung Bima, jumlah tempat tidur isolasi per 11 Oktober 2020 adalah 371 unit dengan ICU 14 unit dari 21 rumah sakit rujukan Covid-19.

Untuk tingkat keterisian tempat tidur isolasi Covid-19 per 11 Oktober 2020 sebesar 51 persen dan tempat tidur ICU sebesar 64 persen.

Sementara itu, di pusat isolasi BNN Lido dari kapasitas 100 tempat tidur, saat ini sudah terisi 33.

“Untuk kasus pasien OTG (orang tanpa gejala) diprioritaskan dikirim ke tempat isolasi di Lido. BOR kami yang tadinya 60 persen, per hari ini angkanya di 51 persen,” ujar dia.

Dengan perubahan status zona oranye tersebut, Pemkot Bogor akan melakukan penyesuaian kebijakan, salah satunya mengenai jam operasional di sektor usaha.

"Ada beberapa kebijakan ke depan yang disesuaikan. Salah satunya menyesuaikan kembali jam operasional untuk rumah makan, restoran, dan unit ekonomi lainnya menjadi jam 9 malam. Di atas jam 9 malam diperbolehkan untuk layanan antar," kata Bima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com