Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesantren Sudah 2 Kali Jadi Klaster Covid-19, Lurah dan Camat di Depok Diminta Memantau

Kompas.com - 12/11/2020, 19:15 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sudah dua kali pondok pesantren di Depok, Jawa Barat dilaporkan menjadi klaster penularan Covid-19.

Setelah temuan klaster Covid-19 di Pondok Pesantren Al Hikam, Beji pada Agustus, kini Pondok Pesantren Baitul Hikmah di Curug, Bojongsari menjadi klaster baru penularan virus corona.

Sebanyak 39 penghuni dinyatakan positif Covid-19, 31 lainnya negatif.

Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok mengaku telah menggelar koordinasi dengan lurah hingga camat agar lebih intensif mengawasi pondok-pondok pesantren di wilayah masing-masing.

Baca juga: Puluhan Penghuni Pondok Pesantren di Bojongsari Depok Positif Covid-19

"Kami lagi mitigasi. Kemarin sudah rapat koordinasi dengan para camat dan lurah untuk melakukan pengawasan terhadap pondok-pondok pesantren di mana ada santri yang boarding/asrama," jelas juru bicara satgas, Dadang Wihana kepada wartawan pada Kamis (12/11/2020).

"Karena ini sudah kejadian kedua setelah (klaster pondok pesantren di) Beji," ujarnya.

Dadang menjelaskan, pondok pesantren memang tidak diberlakukan "belajar dari rumah" sebagai mana pendidikan yang berlangsung di sekolah-sekolah formal.

Baca juga: Muncul Klaster Covid-19 di Pesantren di Bojongsari, Satgas Depok Akan Swab 300 Penghuni

Sejak awal pandemi, beberapa pondok pesantren yang operasionalisasinya di bawah Kementerian Agama tetap boleh beroperasi dengan sistem boarding/asrama.

Hal ini justru cukup menyulitkan pelacakan, sebab awal penularan virus corona di pondok pesantren, karena rata-rata santri harusnya tak ke mana-mana.

"(Penularan) dari antara mereka. Yang kami telusuri saat ini adalah siapa yang keluar dan siapa yang masuk, karena ini otomatis dibawa dari luar, apakah pengasuh, atau pelajar, atau siapa, kalau santri kan di dalam. Ini yang masih ditelusuri oleh tim tapi belum ada hasil," ujar Dadang.

Baca juga: 39 Orang Positif Covid-19, 300 Penghuni Pesantren di Bojongsari Depok Dites Swab

"Ketika masuk, mereka (santri) kan lagi klir. Artinya, ketika masuk kan sudah berbulan-bulan tidak ada masalah. Yang keluar-masuk ini, apakah misalnya ada waktu-waktu pesiar atau apa, ini yang sedang ditelusuri," jelasnya.

Setelah mendapati 39 penghuni positif Covid-19, tes swab massal pun digelar di Pondok Pesantren Baitul Hikmah.

Total, ada 241 penghuni lain pondok pesantren tersebut yang kini menunggu hasil tes swab massal terbit dalam 3 hari ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com