Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Pradi soal Penanganan Covid-19 dalam Debat, Idris: Pertanyaan Ini di Luar Tema...

Kompas.com - 22/11/2020, 18:34 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Calon wali kota Depok nomor 1, Pradi Supriatna mempertanyakan tentang penanganan pandemi Covid-19 di Kota Depok yang telah dilakukan oleh Mohammad Idris selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok.

Idris sempat meminta klarifikasi terhadap Pradi lantaran pertanyaannya di luar tema Debat Perdana Pilkada Depok 2020 di Inews TV, Minggu (22/11/2020).

"Ya memang kita tidak tahu datangnya kapan terus kemudian berakhirnya kapan, masa percepatan dan tindakannya seperti apa. Yang saya ingin betul-betul jawaban karena memang selama ini beliau (Idris) sebagai ketua gugus Covid-19, saya mohon kiranya pendekatan preventif kemudian promotif, preventif dan kuratif yang sudah dilakukan apakah betul betul ada indikator kepuasan yang sudah disampaikan oleh masyarakat terkait dengan penanganan Covid-19," tanya Pradi.

Baca juga: Idris-Imam Janji Keluarkan Kartu Depok Sejahtera di Akhir Debat Pilkada, Apa Itu?

"Terima kasih Pak Pradi. Tapi sebelumnya saya ingin bertanya klarifikasi. Pertanyaan ini kalau tidak salah di luar tema kita pada sore hari ini. Tapi kalau memang saya perlu untuk jawab saya akan jawab. Kalau tidak perlu karena ini di luar tema, maka kita akan tunda. Saya akan jawab secara terbuka," jawab Idris.

Menurut Idris, permasalahan Covid-19 adalah permasalahan pandemi adalah masalah bersama, masalah negara, masalah bangsa, dan masalah dunia yang harus dihadapi bersama.

Idris mengeklaim, kerjasama penanganan dari Gugus Tugas Covid-19 Kota Depok dilakukan bersama Forum Komunikasi Pimpinan Pemerintah Daerah (Forkominda) berbasis RW sangat diapresiasi dari sisi pencegahan Covid-19.

"Dan juga lumbung pangan yang mereka lakukan untuk membantu keuangan APBD yang memang sudah berkurang dan sudah banyak kita keluarkan," jawab Idris.

Idris mengatakan, masalah pandemi Covid-19 adalah masalah yang tak instan. Namun, Gugus Tugas Covid-19 Kota Depok sudah melakukan penanganan Covid-19 dari sisi peraturan dan ketentuan penanganan termasuk anggaran untuk penanganan Covid-19.

Baca juga: Singgung Janji Bangun Madrasah Paslon PKS dalam Debat Pilkada Depok, Afifah: Kenapa Selama 15 Tahun Tak Dibangun?

Menanggapi Idris, Pradi menegaskan dia tidak keluar dari tema.

"Saya rasa, saya tidak keluar dari tema karena di dalamnya juga ada pertanyaan di kondisi seperti ini bagaimana menangani pandemi Covid-19 atau di era Covid-19 terkait dengan teknologi," ujar Pradi.

Pradi mengatakan, ia bersama Afifah akan melakukan langkah-langkah strategis seperti melakukan pendataan masyarakat terkait bantuan sosial jika kondisi pandemi Covid-19 terus berlanjut.

Ia menyebutkan, ada fakta di masyarakat Kota Depok tak bisa menerima bantuan sosial yang sangat dibutuhkan di masa pandemi Covid-19.

"Kami pasangan calon nomor 1, saya pastikan seluruh yang terdampak Covid-19 pasti akan kami berikan bantuan. Kalau memang kami harus refocusing terkait anggaran-anggaran yang di pemerintah daerah, kami akan lakukan minimal Rp500.000 per KK. Kalau memang masih kurang kami akan berkomunikasi dengan pemerintah provinsi termasuk juga pemerintah pusat," jawab Pradi.

Pradi mengatakan, bantuan sosial untuk masyarakat yang terdampak Covid-19 akan tepat sasaran. Ia kembali menyebutkan, masyarakat Kota Depok hingga saat ini belum mendapatkan hak terkait bantuan sosial.

Baca juga: Jawaban Tak Nyambung, Afifah Disebut Tak Paham KUA-PPAS oleh Lawannya Saat Debat Pilkada Depok

"Dan inilah mudah-mudahan perbaikan-perbaikan sistem akan kami lakukan," kata Pradi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com