Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Anak Dianiaya dan Ditelantarkan Ibunya di Depok Dilimpahkan ke Polda Metro Jaya

Kompas.com - 10/02/2023, 15:26 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Metro Depok melimpahkan kasus penganiayaan dan pembuangan anak perempuan berinisial RA (14) ke Polda Metro Jaya.

Untuk diketahui, RA ditemukan warga dalam kondisi penuh luka lebam dan luka bakar di sekujur tubuhnya di RT 001 RW 003, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, pada Sabtu (4/2/2023).

"Kemarin kami temukan dalam kondisi luka-luka. Kasus tersebut kami sudah limpahkan ke Polda Metro Jaya," kata Kapolres Metro Depok Kombes Ahmad Fuady kepada wartawan, Jumat (10/2/2023).

Baca juga: Mirisnya Kondisi Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Pelintasan Rel Kereta, Tubuh Penuh Luka Bakar dan Sayatan

Fuady mengungkapkan, kasus tersebut dilimpahkan ke Polda Metro Jaya agar penanganannya lebih maksimal.

Sebab, dugaan penganiayaan RA terjadi di wilayah Bekasi, tetapi dia ditelantarkan di wilayah Depok.

"Jadi supaya kasus ini bisa ditangani dengan baik dan bisa lebih maksimal, maka kemarin kami koordinasikan Reskrimum dan sudah kami limpahkan di PPA (Unit Pelayanan Perempuan dan Anak) Polda Metro Jaya," ungkap dia.

Baca juga: Saat Anak yang Ditelantarkan Ibunya di Pelintasan Rel Kereta Menolak untuk Dipulangkan ke Rumah…

Sementara itu, Fuady belum dapat berbicara banyak mengenai perkembangan penyelidikan terhadap terduga pelaku.

"Kalau untuk masalah pelaku saya belum bisa menyampaikan karena langsung PPA yang menangani," ujar Fuady.

Sebelumnya diberitakan, RA yang ditelantarkan di kawasan Depok juga sering dianiaya ibu kandungnya.

Hal itu diungkapkan ketua RT 001 RW 003 Depok Abdi Rahman berdasarkan keterangan RA ketika ditemukan warga.

Baca juga: Trauma, Anak Perempuan yang Ditelantarkan Ibunya di Depok Enggan Bicara dan Takut Bertemu Orang

RA mengaku sering dipukul ibu kandungnya bahkan disiram air panas. Akibatnya, RA mengalami luka lebam dan luka bakar di sekujur tubuhnya.

"Kata anaknya (RA), luka-luka begitu (lebam dan luka bakar) karena sering dianiaya sama ibu kandungnya," kata Abdi kepada wartawan, Senin (6/2/2023).

Abdi menjelaskan, RA menderita luka lebam di bagian pipi, tangan, dan kaki. Sementara itu, bekas luka bakar terdapat di bagian pundak RA.

"Di pundak belakang ada bekas siraman air panas, sampai itu warga mau mandiin enggak bisa karena lukanya sudah nempel baju dengan kulit," jelas Abdi.

Baca juga: Anak Perempuan yang Dianiaya dan Ditelantarkan Orangtua di Depok Tak Mau Dipulangkan ke Ibunya

Penganiayaan itu, kata Abdi, bermula ketika RA menegur ibunya lantaran sering berkomunikasi dengan laki-laki lain melalui media sosial Facebook.

Ibu kandungnya kemudian naik pitam dan langsung memukuli RA.

"Katanya (RA), ibunya main Facebook dan berkenalan dengan seorang laki-laki, sedangkan suaminya sudah meninggal dunia," ujar Abdi.

"Nah, anak ini ngelarang ibunya kenalan di Facebook, terus dipukuli anaknya sama ibu kandungnya," sambung dia.

Adapun RA saat ini telah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok sejak Minggu (5/2/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com