JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi mengatakan, pria berinisial H (30) beberapa kali cekcok dengan kekasih yang dicekiknya hingga tewas, PAG (26).
Hal ini diketahui berdasarkan keterangan saksi saat polisi mendalami kasus pembunuhan yang terjadi di kamar kontarakan Jalan Cemara, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.
"Dari keterangan para saksi yang tinggal di sekitaran kontrakan, beberapa kali terjadi pertengkaran ataupun cekcok," kata Syahduddi di Mapolres Metro Jakarta Barat, Kamis (13/7/2023).
"Sehingga mungkin atas dasar tersebut membuat si laki-laki nekat menghabisi nyawa pasangan wanitanya," imbuh dia.
Baca juga: Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Hamil di Kamar Kontrakan Cengkareng
Syahduddi menjelaskan, H dan PAG merupakan pasangan kekasih yang baru mengontrak selama dua pekan. Kepada pemilik kontrakan, keduanya mengaku sebagai suami istri.
Namun, saat dimintai kartu identitas, korban dan pelaku berdalih masih sibuk membereskan barang-barangnya.
"Sampai kejadian itu terjadi, kartu identitas berupa KTP belum sempat diberikan kepada pemilik kontrakan," ucap Syahduddi.
Berdasarkan pemeriksaan awal yang dilakukan ahli forensik, korban mengalami lebam di area leher, diduga karena dicekik.
Baca juga: Cekik Kekasihnya yang Hamil hingga Tewas, Pelaku Timbun Jasad Korban dengan Sampah di Kontrakan
Syahduddi menyebutkan, korban juga ditemukan dalam kondisi hamil. Polisi lalu memburu pelaku, setelah korban ditemukan tewas di kamar kontrakannya, Rabu (12/7/2023).
"Kami amankan (pelaku) di wilayah sekitar Bandara Soekarno-Hatta, yang bersangkutan akan melarikan diri," tutur Syahduddi.
Pelaku ditangkap pada Kamis dini hari, setelah penyidik menyelidiki kasus tersebut.
"Dari pengakuan awal tersangka, dia mencekik leher si wanita yang menyebabkan kematian," jelas dia.
Baca juga: Terungkapnya Penemuan Jasad Wanita Hamil yang Sudah Membusuk di Kamar Kontrakan Cengkareng
Untuk menutupi kejahatannya, pelaku lantas menimbun jasad PAG dengan sampah di bawah kolong wastafel kamar kontrakannya.
Korban diperkirakan tewas lima hari lalu. Saat ditemukan, kondisi tubuhnya sudah mulai membusuk.
"Kondisi mayat sudah dalam keadaan rusak dan membusuk karena sudah beberapa hari dalam kondisi meninggal," ungkap Syahduddi.
Sebelumnya, Kapolsek Cengkareng Kompol Hasoloan Situmorang menerangkan, korban diketahui telah meninggal dunia usai tetangganya mencium bau busuk.
“Mulanya tetangganya ada yang mencium bau tak sedap, akhirnya dibuka pintunya dengan kunci cadangan,” ujar Hasoloan saat dihubungi, Rabu malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.