JAKARTA, KOMPAS.com - Calon tunangan Imam Masykur (25), Yuni Maulida (23) sempat menitikkan air mata saat hadir dalam jumpa pers bersama pengacara kondang Hotman Paris.
Untuk diketahui, Imam Masykur merupakan pemuda asal Aceh yang tewas usai diculik dan disiksa tiga oknum TNI yang salah satunya bertugas di satuan Paspampres.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, mulanya Yuni mendengarkan secara seksama saat Hotman berbincang dengan Fauziah mengenai kronologi tewasnya Imam.
Fauziah mengisahkan, saat itu ia sempat berkomunikasi via telepon dari salah satu oknum TNI.
"Yang angkat tersangka, (dibilang) 'kalau ibu sayang sama anak ibu, kirim uang'. Saya bilang, 'saya akan usahakan kirim uang, tapi anak saya jangan dipukuli lagi'," kata Fauziah dalam jumpa pers di kawasan Kelapa Gading Timur, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Selasa (5/9/2023).
"(Saya bilang lagi) 'sebab, saya orang miskin. Jangankan Rp 50 juta, Rp 1.000 pun enggak ada uang. Pelaku jawab, 'kalau enggak kirim uang, anak ibu dibunuh, dibuang ke sungai'," tutur Fauziah lagi.
Baca juga: Hotman Paris Plus 18 Pengacara Lainnya Jadi Kuasa Hukum Ibunda Korban Pembunuhan Paspampres
Mendengar pernyataan ini, Hotman langsung menyimpulkan bahwa tindakan oknum TNI tersebut masuk ke dalam kategori pembunuhan berencana.
"Sekarang ini baru Pasal 351 KUHP, yaitu penganiayaan yang menyebabkan kematian. Tapi, dari ancaman ini, niat membunuh itu ada. Jadi, bukan hanya Pasal 338 KUHP saja, tapi sudah perencanaan, yakni 340 KUHP," ucap Hotman.
Yuni yang saat itu berdiri di belakang Fauziah sempat menyeka air mata menggunakan tangannya.
Setelah itu, ia meminta tisu kepada seorang perempuan di sampingnya. Dia pun langsung mengelap air mata yang jatuh ke pipi.
Untuk diketahui, kasus tewasnya Imam Masykur pemuda asal Aceh tengah menjadi sorotan publik.
Dia tewas usai diculik dari toko obatnya di kawasan Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan dan kemudian disiksa sampai meninggal dunia.
Jasad Imam ditemukan dunia di sebuah sungai di Karawang, Jawa Barat.
Penculikan terhadap Imam pun viral setelah beredar adanya dugaan pemerasan yang dilakukan para tersangka kepada keluarga Imam, dengan meminta biaya tebusan Rp 50 juta.
Polisi militer Kodam Jaya sebelumnya sudah menangkap tiga oknum TNI yang terlibat pada penculikan, penyiksaan dan pembunuhan Imam.