Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Anggota DPRD dalam Proses PAW, dari Mengundurkan Diri hingga Pemecatan

Kompas.com - 11/10/2023, 11:07 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah anggota DPRD DKI dari sejumlah fraksi disebut dalam proses pergantian antar-waktu (PAW) karena berbagai persoalan.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris DPRD DKI Jakarta Augustinus mengatakan, terdapat 10 Anggota DPRD DKI dalam proses PAW sejak tahun lalu hingga saat ini.

"Total, sama Pak Steven Setiabudi Musa dari fraksi PDI-P yang meninggal itu ada 10 anggota DPRD yang lagi berproses untuk PAW," ujar Augustinus saat dikonfirmasi, Rabu (11/10/2023).

Dari 10 anggota DPRD DKI yang masih proses PAW, empat di antaranya dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Baca juga: PAW Belum Diajukan ke KPU, Cinta Mega Masih Anggota DPRD DKI

Anggara Wicitra Sastroamidjojo dan Idris Ahmad, ialah dua nama dari empat anggota PSI yang berproses PAW setelah pindah ke Partai Amanat Nasional (PAN).

Sedangkan satu nama berikutnya, Viani Limardi, berproses PAW setelah dipecat dari keanggotaan PSI karena diduga menggelembungkan dana dalam laporan penggunaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk kegiatan reses.

"Untuk Pak Anthony Winza itu sudah mengundurkan diri. Sudah diproses dari Pak Gubernur ke Kemendagri. Lalu Pak Anggara sama Pak Idris baru turun surat dari KPUD soal penggantinya, pak ketua sudah serahkan surat ya ke Pak Pj Gubernur sekarang lagi berproses dari pak Pj dikirim ke Kemendagri," demikian Augustinus menjabarkan.

Baca juga: DPRD DKI Sebut Mekanisme PAW Cinta Mega Berbeda dengan Steven Setiabudi Musa yang Meninggal

"Kalau Viani, pemberhentian. Ini yang lama diusulkan kembali. surat usulan kembali itu sudah masuk ke kita di bulan September sudah berproses juga ke KPUD," sambungnya.

Adapun anggota DPRD dari fraksi lain yang diproses PAW yakni Abdul Ghoni. Ketua Umum Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) itu pindah dari Partai Gerindra ke NasDem jelang Pemilu 2024.

"Rata-rata yang mengundurkan diri ini pindah partai karena pencalegannya (di partai baru). Pelantikannya tidak bersamaan. Dari 10 ini kan sudah ada yang masuk duluan. Misal pak Abdul Ghoni sama Anthony surat sudah masuk, nanti SK Mendagri turun," kata Augustinus.

"Nanti kita atur jadwal yang pas kapan. Tak mesti 10 semua (dilantik). Kalau nungguin semua kan lama. yang sudah keluar SK-nya, langsung kita proses," ucap Augustinus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com