BEKASI, KOMPAS.com - Seorang remaja di Bekasi berinisial A (15) dijebak masuk prostitusi online oleh seseorang yang dikenalnya melalui dating app.
Ia tak pulang ke rumah selama dua minggu karena disekap dan dijual kepada pria hidung belang.
Orangtua korban pun mencari keberadaan anaknya selama dua minggu itu. Namun, korban kemudian pulang sendiri ke rumah dan menceritakan semua hal yang dialaminya.
Awalnya korban berkenalan dengan seorang pria lewat aplikasi dating online. Korban kemudian diajak bertemu pada Oktober 2023.
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Lia Latifah menuturkan, korban dibawa kabur oleh pria yang dikenalnya lewat aplikasi itu ke daerah Pondok Gede.
"Janjian sama cowok itu, setelah itu, diajak pergi ke kontrakan sama cowok ke daerah Ujung Aspal Pondok Gede," kata Lia saat dihubungi, Kamis (11/1/2024).
Di kontrakan tersebut, korban ditawari pekerjaan dengan iming-iming upah Rp 1 juta-Rp 2 juta per bulan.
Namun, bukannya diberikan pekerjaan, korban justru dijual oleh pelaku melalui aplikasi kencan online tersebut.
"Ternyata dia disuruh berfoto di kontrakan itu dengan pakaian-pakaian yang sudah disiapkan. Foto itu lalu disebar lewat MiChat," ujar Lia.
Korban yang tidak bisa kabur itu dipaksa melayani pria hidung belang. A dibayar Rp 50.000 setiap kali melayani "pelanggan".
"Menurut keterangan korban, setiap kali dijual, ada yang dibayar Rp 250.000, Rp 300.000, dia dikasih upah Rp 50.000," kata Lia.
Kepada Komnas PA, korban menyebutkan bahwa sisa uangnya dipegang oleh muncikari yang disebut mami. Namun, korban tidak mengetahui sosok yang dipanggil mami itu.
"Kalau menurut dia, uangnya itu dikasih ke mami (muncikarinya), tapi dia enggak tahu maminya siapa," ucap Lia.
Baca juga: Remaja di Bekasi Jadi Korban Prostitusi Online, Ada Sosok Mami yang Pegang Bayaran
Akan tetapi, korban mengaku ada tiga pria yang diduga sebagai muncikari dalam kasus prostitusi tersebut.
"Ada tiga muncikari, ini semua (korban) anak-anak di bawah umur. A yang menyewa kontrakan, D yang ngejualin, satu pria lagi belum disebutkan namanya, tapi dia yang terima uang," ungkap Lia.