Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjual Parsel di Cikini: Modal Rp 50 Juta, Untungnya 20 Persen

Kompas.com - 08/04/2024, 17:23 WIB
Baharudin Al Farisi,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Cikini bernama Diki (37) mengungkapkan, modal dia untuk berdagang parsel ada senilai Rp 50 juta.

Kendati demikian, angka tersebut tergantung dengan masing-masing pedagang.

“Modalnya harus ada, puluhan juta, bisa sampai Rp 100 juta. Tapi, ya tergantung, beda-beda,” kata Diki saat ditemui Konpas.com di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/4/2024).

Baca juga: Sebut Penjualannya Menurun, Pedagang Parsel di Cikini: Banyak Pembeli Terima THR Mepet Lebaran

“(Untuk tahun ini, modal saya) ya Rp 50 juta,” ungkap Diki melanjutkan.

Dari modal tersebut, Diki mengungkapkan bahwa keuntungan yang ia dapatkan adalah 20 persen dari Rp 50 juta.

“Keuntungan bisa 20 persen,” kata Diki.

Selama satu tahun, Diki menjadi pedagang parsel di Cikini selama dua kali, yakni menjelang Natal dan Lebaran.

Usaha ini sudah dia geluti sejak delapan tahun terakhir. Sebab, Diki meneruskan usaha orangtuanya itu yang dulu berjualan di Stasiun Cikini.

Jika tak menjelang Lebaran dan Natal, Diki menjadi seorang pedagang nasi bungkus di Cikini.

Baca juga: Pemprov DKI Cek Masa Kedaluwarsa Produk Makanan untuk Parsel Lebaran 2024

“Iya, kalau tidak lebaran, mereka (penjual parsel di Cikini ini) usaha yang lain di sini,” pungkas Diki.

Pedagang parsel lain di Cikini bernama Salsa (24) enggan mengungkapkan modal dan keuntungan yang dia terima.

Hanya saja, dia menyebut, ada kurang lebih 100 parsel yang terjual dalam satu hari.

“Sehari, kalau di sini, bisa sekitar 60 sampai 100 parsel. Rata-rata, ini yang best seller-nya yang harga Rp 200.000, Rp 500.000,” ujar Salsa dalam kesempatan berbeda.

Salsa mengatakan, yang paling terpenting dalam berdagang parsel adalah cukup untuk membayar karyawan dan memberikannya tunjangan hari raya (THR).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com