Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Kompas.com - 23/05/2024, 09:49 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menetapkan lima orang sebagai tersangka kasus pembegalan calon siswa (casis) bintara Polri bernama Satrio Mukti Raharjo (18).

Empat dari lima tersangka itu dihadirkan di Mapolda Metro Jaya Jakarta saat sesi jumpa pers, Rabu (22/5/2024). Keempat tersangka tersebut, yakni, AY alias Madun (28), MS alias Conde (42), C alias Buluk (39), dan W alias Kerdil (26).

Sementara, satu pelaku lainnya berinisial PN alias Ebol (27) dinyatakan tewas usai ditembak polisi saat berusaha kabur dari penangkapan. 

Peran berbeda

Polisi mengungkapkan, kelima tersangka memiliki peran yang berbeda-beda dalam menjalankan aksinya. 

"Tiga orang ada pelaku begal, satu penadah, dan satu penjual (makelar),” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Wira Satya Triputra dalam konferensi pers, Rabu.

Baca juga: Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Menurut Wira, tiga pelaku yang bertugas sebagai pembegal adalah PN alias Ebol, AY alias Madun, dan MS alias Conde.

Ebol berperan sebagai eksekutor. Dialah yang membacok dan merampas barang berharga milik korban saat kejadian. 

"MS alias Conde berperan sebagai joki yang membawa motor korban. Sedangkan, AY alias Madun juga bertugas sebagai joki, dia yang memboncengi MS sebelumnya," tutur Wira.

Dua tersangka lainnya, yakni C alias Buluk dan W alias Kerdil, masing-masing berperan sebagai penjual dan pembeli motor korban.

Setelah Ebol, Conde, dan Madun merampas motor milik Satrio, Buluk menjual barang hasil curian kepada Kerdil. Selanjutnya, Kerdil membeli motor itu dengan harga Rp 3.300.000.

3 pelaku residivis

Polisi juga membeberkan, tiga dari lima tersangka kasus pembegalan tersebut ternyata merupakan residivis. Tiga residivs itu adalah AY alias Madun, MS alias Conde, dan C alias Buluk.

"Setelah kami telusuri, beberapa tersangka ini adalah residivis," ujar Wira.

Wira menyebut, tersangka Conde telah melakukan perbuatan pidana sebanyak enam kali.

"Conde ini sudah terlibat dua kasus pencurian motor dan empat kali terlibat kasus begal," ungkapnya.

Conde diketahui mulai melakukan aksi kejahatan pada 2010. Waktu itu, ia terbukti melakukan pencurian motor di kawasan Batu Ceper, Tangerang, dan divonis penjara satu tahun.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com