Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posko Kesehatan Didirikan untuk Warga Rusun Komarudin

Kompas.com - 30/04/2014, 17:05 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Posko kesehatan baru kini didirikan untuk warga Rusun Komarudin, di Cakung, Jakarta Timur. Hal ini dimaksudkan untuk membantu warga penghuni rusun tersebut agar bisa mendapatkan akses pelayanan kesehatan terdekat.

Kepala Unit pengelola rusun wilayah III Jefyodya Julyan mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur untuk menyediakan posko kesehatan tersebut.

"Jadi rusun Komarudin ini memang cukup luas. Oleh karena itu disediakan posko kesehatan karena kedepan warga di rusun ini jumlahnya pasti cukup banyak," kata Jefy, kepada Kompas.com, saat dihubungi, Rabu (30/4/2014).

Jefy mengatakan, terdapat enam blok di Rusun Komarudin. Saat ini, lanjut Jefy, 190 kepala keluarga (KK) yang menghuni dua blok di rusun tersebut.

"Jadi ini untuk mempermudah warga saja mendapatkan layanan kesehatan. Karena kalau 6 blok itu sudah terisi penuh warga, tentunya bisa sampai 600 KK di sana," ujar Jefy.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Yuditha Endah mengatakan, pihaknya juga sudah membuka pelayanan kesehatan di rusun Pulogebang dan Pinus Elok. Setiap posko kesehatan di rusun ini akan dilayani tenaga medis mulai apoteker, perawat, sampai dokter dari Puskesmas Cakung.

"Pelayanan kesehatan di rusun wilayah Jakarta Timur telah dilakukan di Rusun Pulogebang dan Pinus Elok, mulai pukul 08.00-16.00. Petugas yang bertugas pagi adalah perawat trampil dan apoteker. Untuk jam 17.00-20.00, akan dilayani oleh dokter dan perawat," ujar Yuditha.

Dia mengatakan di rusun Komarudin pelayanan kesehatan masih dilakukan hanya pada pagi hari. Meskipun demikian, pihaknya menyediakan ambulans dan layanan telpon bagi warga yang membutuhkan pelayanan medis segera.

Warga yang perlu untuk dirujuk karena sakit berat, dapat di antar dengan ambulans yang disediakan. Warga bisa menggunakan Kartu Jakarta Sehat (KJS) untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis.

"Ini memang program Pak Gubernur, untuk mendekatkan pelayanan kesehatan di rusun," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com