Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Kota Tua Cari Solusi Penataan Parkir dengan Pemilik Perkantoran

Kompas.com - 26/08/2016, 15:44 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala UPK Kawasan Kota Tua, Norviandi Setio Husodo, mengatakan, pihaknya tengah mencari solusi bagi perkantoran di Kawasan Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat, yang memiliki area parkir sendiri.

"Kami sedang cari formula atau polanya. Kami harus ketemu dengan pengelola yang berwenang untuk memutuskan solusi win-win-nya," kata Norviandi kepada Kompas.com di Kawasan Kota Tua, Jumat (26/8/2016).

Norviandi menyebutkan, pihaknya tidak bisa melarang kantor-kantor di sana untuk tidak memarkir kendaraan operasional ataupun kendaraan tamu di area parkir yang mereka miliki. Sebab, area parkir tersebut merupakan bagian dari lahan kantor mereka.

"Kendaraan mereka boleh parkir di dalamnya karena area itu kan teritorial mereka. Lagi kami  cari solusinya antara pengelola gedung dengan kami karena area luar tidak boleh lagi parkir," kata dia.

Soal adanya kendaraan-kendaraan yang masih diparkir di sekitar perkantoran yang notabene sudah tidak diperbolehkan, Novriandi menyebut perlu waktu untuk benar-benar menertibankannya.

"Kami kan perlu proses juga. Nanti misalnya tamu-tamu mereka kalau bawa supir, mereka drop off di sana, parkir di Cengkeh. Kalau lahan parkir cukup, masuk parkir di sana (area parkir kantor yang bersangkutan)," ucap Novriandi.

Kepala Satuan Pelaksana UP Perparkiran Jakarta Barat, Bona Siregar, mengatakan, seharusnya semua kendaraan diparkir di Jalan Cengkeh. Namun, dia menyebut perkantoran yang memiliki area parkir sendiri memang menjadi dilema.

Di satu sisi, perkantoran itu memiliki hak untuk parkir di areanya sendiri. Tetapi di sini lain, jika area parkir perkantoran tersebut penuh, kendaraan-kendaraan diparkir di sekitar perkantoran tersebut yang seharusnya sudah tidak diperbolehkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com