Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taufik Sebut Ada Program 2017 yang Sudah Dilelang Pemprov DKI

Kompas.com - 21/10/2016, 18:42 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik nampak kesal saat mengungkapkan adanya temuan terkait APBD DKI Jakarta 2017. Dia mengatakan, ada program 2017 yang sudah dilelang padahal APBD DKI Jakarta belum dibahas.

"APBD 2017 baru akan dibahas akhir Oktober. Tapi kegiatan-kegiatannya sudah dilelang, ini jelas pelanggaran," kata Taufik, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (21/10/2016).

Adapun temuan yang dimaksud Taufik adalah lelang pelaksanaan fisik pembangunan rumah susun Polri di Pesing, Jakarta Barat, pelaksanaan fisik pembangunan rumah susun di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat, pelaksanaan fisik pembangunan rumah susun di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Pusat, pelaksanaan fisik pembangunan rumah susun Blok Nagrak Jakarta Utara, belanja modal pengadaan perangkat lunak (video analytics), dan lainnya.

Taufik meminta Pemprov DKI Jakarta menghentikan proses lelang program tersebut. Selain itu, ia juga meminta Pemprov DKI Jakarta membatalkan keputusan pemenang lelang.

Pasalnya, kata dia, DPRD dan Pemprov DKI Jakarta baru akan membahas program-program yang akan dianggarkan dalam APBD 2017.

"Tapi kok pelelangannya sudah disetujui? Ini cara nakal. Kepentingannya apa, akan kami telusuri, apa buat pencitraan peletakan batu pertama, segala macam," kata Taufik.

(Baca: DPRD DKI Ajukan Anggaran Bantuan untuk Guru Sekolah Swasta)

Wakil Ketua Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta itu menegaskan, hingga kini pihaknya belum membahas Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2017. Padahal, KUA-PPAS merupakan tahap awal pembahasan program di dalam APBD.

Jika hal ini merupakan percepatan, maka seharusnya percepatan dilakukan saat pembahasan hingga proses penetapan. Sebab, ini akan menjadi masalah ketika program sudah dilelang, namun dibatalkan saat pembahasan nantinya.

"Kalau programnya tidak disetujui nanti bagaimana? Makanya kami dorong agar Ketua DPRD menyurati eksekutif," kata Taufik.

Saat ini, lanjut dia, ada 6 satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI yang melakukan percepatan lelang. Adapun program tersebut meliputi pembangunan rusun dan pekerjaan lainnya dengan nilai proyek sekitar Rp 4 triliun.

Kompas TV Ini Kata Taufik Soal Pengunduran Diri Sanusi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com